29.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaBerita UtamaPerayaan Maulid Agung di Lembuak, Hidupkan Kembali Budaya Bersendikan Agama

Perayaan Maulid Agung di Lembuak, Hidupkan Kembali Budaya Bersendikan Agama

Lombok Barat (Inside Lombok) – Gelar Maulid Agung Nabi Muhammad SAW, masyarakat Desa Lembuak, Narmada hidupkan kembali budaya bersendikan agama melalui “Lembuak Bershalawat”. Serta meneladani Nabi Muhammad melalui gerakan cinta masjid.

Semenjak tahun 1975, Maulid Agung di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, hampir tak pernah lagi dilaksanakan seperti sedia kala. Namun, kini peringatan Maulid Nabi atau Maulid Agung dilaksanakan selama dua hari pada akhir pekan kemarin. Diupayakan dapat dilanjutkan kembali oleh para generasi penerus, terutama anak-anak muda.

Dengan mengusung tema “Meneladani Nabi Muhammad SAW melalui Gerakan Cinta Masjid”. Yang juga dirangkaikan dengan selamatan Masjid Nurul Mu’min, Lembuak. Di mana masjid ini sendiri diperkirakan didirikan oleh para leluhur sekitar tahun 1.600 Masehi, yang konon katanya dibangun oleh pembawa agama islam dari Palembang yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru nusantara dan salah satunya ke Pulau Lombok.

- Advertisement -

Ketua Yayasan Masjid Nurul Mu’min Lembuak, H. Rachman Sahnan Putra mengatakan atas dasar kesepakatan bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan masyarakat, mulai tahun ini peringatan Maulid Nabi atau Maulid Agung akan terus dilaksanakan kembali.

“Melalui Pelaksanaan Maulid Agung ini kita ingin menghidupkan kembali adat budaya yang bersendikan agama, dan agama bersendikan kitabullah dan sunnah. Artinya, setiap adat dan budaya yang berkembang di masyarakat hendaknya linier atau mengacu kepada ajaran-ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW,” terang Rachman.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan soliditas dan rasa kebersamaan masyarakat yang mulai luntur seiring dengan modernisasi zaman. Kembali digelarnya Maulid Agung ini pun diawali dengan kegiatan pawai “Lembuak Bersholawat” yang dilanjutkan dengan selakaran massal yang dilaksanakan ba’da sholat magrib sampai masuknya waktu isya di Masjid penuh sejarah tersebut.

Kegiatan pun ditutup dengan pembacaan kayat/kesah atau hikayat/syair dengan cara menembang, kemudian diikuti terjemahan dan penafsiran. Pembacaan kayat/kesah ini dilakukan oleh 4 orang dengan membaca lontar yang menceritakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dengan bahasa sansekerta. Yang kemudian diterjemahkan dengan menggunakan bahasa Sasak. Yang berlangsung hingga pukul 24.00 Wita.

Peringatan Maulid Agung di Desa Lembuak juga dirangkai dengan berbagai kegiatan sosial seperti bazar subuh gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, khitanan (sunatan) massal, dan ngurisan (potong rambut).

Sebagai puncak dari semua rangkaian acara peringatan Maulid Agung dan Selamatan Masjid Nurul Mu’min Lembuak adalah kegiatan Khataman Al Qur’an, pembacaan sejarah Masjid Nurul Mu’min Lembuak. Hingga penyampaian filosofi Maulid Agung dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW dan ditutup dengan Roah Namatan.

Dikatakan Rachman, seluruh kegiatan dipusatkan di Masjid dengan tujuan agar masyarakat lebih mencintai masjid dengan meneladani Nabi Muhammad SAW yang pada akhirnya diharapkan masyarakat berduyun-duyun memakmurkan masjid.

“Pemusatan kegiatan di masjid juga bertujuan menjadikan masjid bukan hanya sebagai pusat peribadatan tapi juga menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, pusat belajar dan informasi serta masjid sebagai pusat aktivitas masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Hal itu terlihat dari antusias dan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan.

“Kita berharap ketika tahun depan dilaksanakan lagi, dengan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sehingga kegiatan ini bisa menjadi event tahunan. Bagi pemerintah Desa Lembuak dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dalam rangka melestarikan kearifan lokal masyarakat,” pungkas Rachman. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer