22.5 C
Mataram
Minggu, 5 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPerkuat Pengembangan Ekonomi Syariah dengan Kemandirian Ekonomi Ponpes

Perkuat Pengembangan Ekonomi Syariah dengan Kemandirian Ekonomi Ponpes

Mataram (Inside Lombok) – Pengembangan ekonomi syariah dengan mendorong kemandirian ekonomi di pondok pesantren (ponpes) tengah digencarkan di NTB. Kantor wilayah Bank Indonesia (KPw BI) NTB bahkan mulai memperkuat pengembang ekonomi syariah di 15 ponpes yang ada.

Sistem ekonomi tersebut salah satunya dimulai di Pesantren Darul Yatama Wal Masakin Jerowaru Lombok Timur. Kepala KPw BI NTB Heru Saptaji menerangkan dalam konteks pengembangan ekonomi syariah berbasis ponpes itu, salah satunya adalah munculnya aktivitas ekonomi produktif kepada santri-santrinya yang notabene ketika nanti mereka lulus akan menjadi penggerak ekonomi.

“Karena potensi daripada pondok pesantren sebagai mesin motor baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini menurut saya juga sangat besar,” ungkap Heru, Rabu (28/9).

Menurutnya, dengan populasi santri yang cukup banyak, aktivitas ekonomi produktif dapat menjadikan ponpes sebagai ruang membuka lapangan kerja yang sejak awal pendidikan juga bisa membantu mengembangkan kemampuan wirausaha.

- Advertisement -

“Menurut saya itu sangat strategis dan sangat baik untuk terus berkembang. Pertama yang diberikan adalah bagaimana kita mendorong aktivitas ekonomi produktif yang sudah mereka punyai,” terangnya.

Diakui memang untuk setiap ponpes aktivitas ekonomi produktif mereka berbeda-beda. Ada yang di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya. Dari itu Bank Indonesia akan berikan pendampingan sesuai dengan aktivitas ekonomi produktif mereka. Misalnya untuk di pertanian akan diberikan bantuan-bantuan alat atau mesin pertanian.

Selain itu ada juga yang melakukan aktivitas ekonomi lainnya, misalnya saja konveksi, pembuatan bakery (toko kue), laundry (tempat cuci pakaian). Di mana ke depan ini pihaknya akan mengincarkan pengembangan yang berbasis pengendalian inflasi seperti cabe di pondok pesantren, kemudian juga perikanan maupun peternakan seperti pengembangan telur ayam.

“Itu juga bisa nanti kita kembangkan, target kita mudah-mudahan pada tahun 2022 ini kita bisa kejar pada kisaran 15 popes (pengembangan ekonomi syariah, Red),” imbuhnya.

Lebih lanjut seperti bantuan diberikan kepada Ponpes Darul Yatama Wal Masakin Jerowaru Lombok Timur diberikan dua mesin bor air dan 9 kincir air dengan nilai sebesar Rp130 juta. Nantinya digunakannya pada sektor perikanan, yakni untuk pengembangan udang vaname yang dimiliki oleh pondok pesantren tersebut

“Kita melihat air bersih di dalam wilayah pondok pesantren ini kurang, dimana mereka harus membeli untuk kebutuhan sehari. Di samping itu, berikutnya kita akan berikan pendampingan bagaimana budidaya udang vaname ini secara lebih baik, lebih produktif dan meningkatkan nilai tambah dari budidaya,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer