27.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPKL Dadakan Menjamur Selama Ramadan, Pergerakan Ekonomi Meningkat

PKL Dadakan Menjamur Selama Ramadan, Pergerakan Ekonomi Meningkat

Mataram (Inside Lombok) – Ada sekitar 10 ribu pedagang kaki lima (PKL) di Kota Mataram selama Ramadan. Jumlah ini bertambah pesat, mengingat sebelum Ramadan jumlahnya hanya 3 ribu-an setelah banyak PKL dadakan yang menjual aneka takjil bermunculan.

Kondisi ini pun diakui meningkat pergerakan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Mataram. “Alhamdulillah bisa kita bilang Ramadan sebagai bulan berkah juga bagi mereka (PKL, Red), secara ekonomi bisa meningkat 100 persen,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram, Syahidin, Kamis (14/4).

Menurutnya ekonomi bisa bergerak tercermin dari banyaknya aktivitas masyarakat berbelanja takjil, aneka sayuran siap saji dan sebagainya. Sehingga terjadi perputaran uang yang meningkat selama bulan Ramadan. Jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, memang peningkatannya tidak setinggi saat Ramadan. Kendati hal tersebut memberikan keuntungan juga bagi para PKL karena pendapatan mereka bertambah.

“Dengan ada Ramadan ini banyak pedagang musiman, misalnya di Taman Budaya dan di beberapa titik lain,” ujarnya. Diterangkan, para pelapak memang sudah secara kreatif langsung membuka usaha di pinggir jalan. Hanya saja lantaran membuka lapak di pinggir jalan kerap kali memicu terjadinya kemacetan di beberapa titik tempat mereka berjualan. Karena menggunakan trotoar sebagai tempat menjajakan dagangannya.

- Advertisement -

“Mulai hari pertama kami dari APKLI Kota Mataram bersama satgas Dinas Perdagangan Kota Mataram langsung turun ke lokasi pedagang dadakan, jadi kita tata mereka agar tidak lebih dari trotoar atau minimal setengah trotoar kita fungsikan,” paparnya.

Penataan tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan. Diakui APKLI Kota Mataram tidak bisa 100 persen memantau PKL yang berjualan di pinggir jalan, sehingga terjadi kemacetan. Untuk itu perlu ada dukungan dari pihak setempat yang juga ikut menata kondisi para PKL.

“Kita juga perlu dukungan dari pihak lingkungan, karena sesuai dengan kelimpahan kewenangan, mereka juga masing-masing punya kewangan menata pedagang kaki lima,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer