26.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaBerita UtamaTerjaring, Seorang Pengemis Ketahuan Dapat Rp1,1 Juta Sehari

Terjaring, Seorang Pengemis Ketahuan Dapat Rp1,1 Juta Sehari

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Sosial Kota Mataram menjaring seorang pengemis (72) asal Kabupaten Lombok Barat sekitar dua hari yang lalu. Pengemis tersebut sering beroperasi di depan salah satu toko kue di Kota Mataram, dengan penghasilan mencapai Rp1,1 juta per hari.

Kepala Sosial Kota Mataram, Sudirman kepada Inside Lombok, Kamis (24/8) di Mataram mengatakan, Satgas Dinas Sosial bersama tim gabungan secara rutin melakukan operasi anak jalanan, gelandang dan pengemis (anjal dan gepeg). Penghasilan para pengemis ini cukup tinggi dan beberapa di antara mereka menjadikannya sebagai mata pencarian utama.

“Depan Apollo Fashion terjaring. Kita hitung kemarin itu dapatnya Rp1,1 juta. Memang besar sekali dan bapak itu sudah lama sekali jadi pengemis,” katanya.

Setelah pendataan dan pembinaan oleh petugas di Dinas Sosial Kota Mataram, pengemis tersebut langsung di pulangkan ke daerah asalnya. “Setelah dapat surat pernyataan kita antar ke rumahnya,” katanya.

Hasil mengemis pada hari itu tetap diserahkan kepada pengemis tersebut dan tidak diambil oleh Dinas Sosial. Pengemis tersebut beroperasi sekitar pukul 08.00 pagi hingga pukul 22.00 wita. “Kita kasih ke orangnya. Kita tidak ambil. Cuma kita identifitkasi saja berapa dapatnya,” terangnya.

Masih banyaknya pengemis yang beroperasi menurut Sudirman, karena penghasilan yang diperoleh cukup besar. “Ini kan dijadikan ATM sama mereka. Kalau pengemis yang lain ya saya tidak tahu,” katanya.

Jumlah lokasi yang sering didatangi pengemis yaitu sebanyak 38 titik, salah satunya SPBU. Namun pada saat itu, hanya satu pengemis yang berhasil dijaring. Para pengemis yang beroperasi ini secara sembunyi-sembunyi dengan para petugas.

“Misalnya kita berhasil jaring si A dari kota B. Itu paling amannya seminggu hingga dua minggu. Dan ini terus berkesinambungan. Karena nanti ada yang datang lagi dari daerah yang lain,” kata Sudirman.

Untuk memaksimalkan pengawasan anjal dan gepeng, Dinas Sosial menempatkan petugas di semua lokasi. Dipastikan semua titik ini tetap dipantau. Hanya saja, para pengemis tersebut beroperasi ketika para petugas beristirahat.

“Sif pertama itu jam 08.00-13.00, sif kedua itu dari jam 13.00-18.00 sore dan sif ketiga itu dari jam 18.00-23.00 malam,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer