25.5 C
Mataram
Rabu, 1 Mei 2024
BerandaDaerahNTBRute Panjang Penyeberangan Laut Bertambah, Penumpang Kapal Lintas Lembar – Padangbai Turun...

Rute Panjang Penyeberangan Laut Bertambah, Penumpang Kapal Lintas Lembar – Padangbai Turun Signifikan

Mataram (Inside Lombok) – Penumpang kapal lintas pendek dari Pelabuhan Lembar – Pelabuhan Padangbai di masa arus mudik lebaran 2024 dan arus balik mengalami penurunan cukup signifikan, terutama jika dibandingkan pada 2023. Penurunan penumpang di lintas ini karena adanya rute panjang penyeberangan laut langsung dari Pelabuhan Gili Mas maupun Pelabuhan Kedaro Lembar menuju ke Pulau Jawa.

Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Lembar, Firman Dandy menerangkan berdasarkan data yang dicek dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di lintas Lembar – Padangbai, di 2024 ini ada penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun 2023. Untuk jumlah penumpang per hari H+ 4 libur lebaran untuk penurunan penumpang sekitar 45 persen dibanding dihari yang sama tahun 2023. Sepeda motor penurunannya 63 persen, mobil golongan 4 sampai 52 persen dan truk 58 persen.

“Lebaran tahun ini ada beberapa hal yang kami lihat, kami pantau. salah satu penyebabnya adalah bertambahnya armada kapal yang masuk dari Pelabuhan Gili Mas menuju Ketapang Banyuwangi,” ujar Firman di ruangan, Rabu (17/4).

Jika dilihat masyarakat Pulau Lombok mayoritas merupakan pendatang, dan kebanyakan pendatang dari Banyuwangi, Jember, serta beberapa wilayah di Pulau Jawa. Sehingga banyak dari mereka memilih direct langsung menuju ke pelabuhan besar yang ada di Pulau Jawa.

- Advertisement -

“Kalau kita lihat dari pelabuhan di Lombok, unik sekali merupakan pelabuhan dengan banyak destinasi banyak dari Jawa, yaitu dari Surabaya, Pelabuhan Jangkar Situbondo, dan Ketapang Banyuwangi,” ucapnya.

Lebih lanjut, tiga pelabuhan ini semuanya menuju ke Pelabuhan Lembar, baik Pelabuhan ASDP maupun Pelabuhan PT Pelindo atau dermaga umum. Sehingga bisa dilihat di satu simpul Pelabuhan Lembar, ketika salah satu lintasan itu ditambah kapalnya, maka satu lintasan yang lain akan berkurang. “Jadi jumlahnya cukup signifikan, penurunannya penyeberangannya ada di ASPD, tapi ada kenaikan di lintas Gili Mas-Ketapang maupun Lembar-Surabaya,” jelasnya.

Di mana untuk kendaraan sendiri yang di lintas panjang, Gili Mas – Ketapang atau Lembar – Surabaya ada peningkatan sekitar 43 persen. Sehingga penurunan yang terjadi di Lembar – Padangbai ini beralih naik melalui Pelabuhan Gili Mas maupun Pelabuhan Kedaro yang menuju Surabaya atau Ketapang. Dilihat dari perbandingan kenaikan dan penurunannya di tahun 2023 tidak terlalu banyak signifikan hanya sekitar kurang dari 5 persen saja untuk penumpang maupun kendaraan.

“Jika tahun sebelumnya tidak banyak melalui Gili Mas, sekarang penumpang sudah bergeser dari Gili Mas ke Ketapang, atau Gili Mas – Surabaya, atau Pelabuhan Kedaro Lembar sampai dengan ke Surabaya. Terpecah ke sana,” tuturnya.

Penumpang yang di tahun-tahun sebelumnya yang touring dari Lombok – Bali baru ke Jawa lebih memilih penyeberangan langsung melalui dua pelabuhan besar tadi. Sedangkan untuk kapal yang melayani di Pelabuhan Gili Mas ada dua kapal dari PT Dharma Lautan Utama, kemudian ALP ada tiga kapal besar. Untuk pelabuhan umum di Kedaro yang milik Pelindo itu dari Lembar – Surabaya ada tiga kapal, PT Dharma Lautan Utama KM Kirana 7 satu kapal, PT LDN 2 kapal.

“Direct langsung ke Jawa itu ada 8 kapal, sehingga ukup mengurangi konsentrasi pemudik yang melalui Lembar-Padang Bai. 8 kapal rutin operasional dan tidak ada penambahan kapal,” bebernya.

Kemudian ditambah lagi dari Pelabuhan Lembar-Jangkar ada 5 kapal beroperasi, hal ini juga cukup signifikan mengurangi pemudik yang touring melalui pulau Bali. “Ya saya kira cukup membantu memecah konsentrasi penumpang, karena kita juga harus melihat dari sisi kebutuhan pengguna jasa. Apakah mereka ingin langsung atau touring. Jadi masyarakat NTB punya banyak pilihan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer