28.4 C
Mataram
Selasa, 21 Mei 2024
BerandaDaerahNTBSapi Kurban Presiden Berbobot 1,04 Ton Disumbang ke Desa Ombe Baru

Sapi Kurban Presiden Berbobot 1,04 Ton Disumbang ke Desa Ombe Baru

Mataram (Inside Lombok) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan sapi seberat 1.040 kilogram (kg) untuk Iduladha 1444 Hijriah. Sapi yang dibeli dari peternak di Gangga, Lombok Utara dengan harga Rp135 juta itu nantinya akan dipotong di Desa Ombe Baru, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar).

“Hasil pilihannya dari Lombok Utara untuk sapi kurban Presiden Jokowi. Satu ekor beratnya 1 ton lebih, itu diserahkan ke Masjid Desa Ombe Rerot Timur, Desa Ombe Baru,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Muhammad Riadi, Rabu (14/6).

Sapi kurban jenis simental cross limosin itu dibeli dari peternak bernama Niyatip, warga Dusun Karang Kates, Desa Gondang, Kecamatan Gangga. Sapi limosin dengan harga fantastis ini berusia 5 tahun 3 bulan, dengan panjang 2 meter dan tinggi 1,6 meter.

Sebelum diberikan ke panitia kurban, sapi milik presiden ini diberikan perawatan khusus agar tetap sehat. Nantinya daging sapi bantuan dari Jokowi akan dibagikan ke masyarakat saat momen Iduladha 1444 Hijriah. “Sudah ditetapkan timnya, cek kesehatan sudah, pemeriksaan sudah. Negosiasi harga juga sudah. Insyaallah itu yang dipilih,” terangnya.

- Advertisement -

Sapi ini dipilih setelah dilakukan seleksi dari 8 sapi yang direkomendasikan untuk disumbangkan saat Iduladha mendatang. Sapi-sapi yang direkomendasikan pun bobotnya berkisaran 800 kg sampai 1 ton dari peternak di Pulau Lombok. Namun hanya 1 ekor terpilih untuk disumbangkan kepada masyarakat di Lombok. “Cuma satu ekor dan itu di Pulau Lombok saja,” katanya.

Di sisi lain, untuk suplai hewan kurban berupa kambing dan sapi di NTB pada saat Iduladha dipastikan cukup. Saat ini tinggal dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada hewan-hewan yang akan dijual oleh para pedagang atau peternak.

“Sudah kita bersurat ke Undikma untuk timnya sudah kita bentuk Pemantauan Hewan Kurban. Di samping dari Disnakeswan, timnya juga dari Undikma,” ucapnya.

Nantinya fungsi tim tersebut memantau kesehatan hewan kurban yang akan dipotong dan memastikan hewan kurban sehat. Apalagi kondisinya saat ini untuk kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di NTB sudah melandai, tidak seperti tahun sebelumnya. Akibatnya permintaan hewan kurban menurun saat itu.

“Kasus PMK sudah landai. Tidak ada lagi infeksi baru. Vaksin sudah kita siapkan, insyaallah aman hewan kurban. Kalau kuota kurban (tidak ada, red), kita hanya pemantauan hewan kurban saja,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer