30.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaEkonomiIndonesia Ditarget Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi di 2045

Indonesia Ditarget Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi di 2045

Mataram (Inside Lombok) – Indonesia disebut memiliki visi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut B. Pandjaitan menyebut dalam dekade berikutnya produk domestik bruto (PDB) per kapita diprediksi bisa mencapai USD10 ribu dan PDB Indonesia dapat mencapai USD3,0 triliun.

Sebagai informasi, hingga 2021 PDB per kapita indonesia baru mencapai USD4.291,81 dan PDB Indonesia USD1,186 triliun. Jumlah ini memang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Untuk mencapai target itu, lanjut Luhut, Indonesia harus mampu membendung pandemi dan memulihkan perekonomian dari berbagai tantangan global saat ini. Selain itu, Indonesia juga perlu melakukan transformasi ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi, memperkuat ketahanan ekonomi melalui peningkatan dana desa, serta mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi.

Diterangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh hingga mencapai di atas lima persen sejak triwulan keempat 2021. Saat ini pada triwulan ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen dengan jumlah PDB mencapai Rp5.091,2 triliun.

- Advertisement -

Selain itu, untuk mencapai visi Indonesia pada 2045 sebagai negara dengan berpenghasilan tinggi, saat ini Indonesia juga sedang meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi. Salah satunya, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan agar pengeluaran pemerintah melalui e-catalog dengan memprioritaskan produk buatan lokal anak bangsa.

Kemudian, pemerintah juga mengandalkan aplikasi SIMBARA yang merupakan wadah integrasi seluruh data pengelolaan sumber daya mineral dan batubara di Indonesia. Termasuk efisiensi pelabuhan melalui Ekosistem Logistik Nasional.

Proses digitalisasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya dan kasus korupsi di Indonesia, serta dapat meningkatkan pendapatan negara dan industri lokal. Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik, saat ini Indonesia tidak lagi mengandalkan komoditas mentah.

Menurut Luhut, ke depannya Indonesia akan mengandalkan baterai lithium dan kendaraan listrik. “Industri hilir akan terus berlanjut, dan sedang dikembangkan industri baru di kawasan industri Kalimantan Utara,” katanya.

Mengenai pandemi Covid-19, saat ini situasi di Indonesia disebutnya cukup terkendali. Diketahui, kasus harian berkurang sebanyak 89 persen dari kasus Omicron beberapa bulan lalu. “Bed occupancy rate mencapai 10,8 persen dan kasus kematian menurun drastis hingga 99 persen dibanding kasus Omicron beberapa bulan lalu,” lanjut Luhut. (r)

- Advertisement -

Berita Populer