25.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaDaerahAngka Stunting di Senggigi Turun Jadi 12,7 Persen

Angka Stunting di Senggigi Turun Jadi 12,7 Persen

Lombok Barat (Inside Lombok) – Angka stunting di kawasan wisata Senggigi saat ini dikatakan mulai mengalami penurunan. Jika di 2022 lalu posisinya di 16 persen, kini menjadi 12,7 persen.

“12,7 persen itu jumlahnya hanya lima anak,” ungkap Kades Senggigi, Mastur saat dimintai keterangan, Kamis (31/08/2023). Dia menuturkan, angka 16 persen pada 2022 lalu itu terdapat sekitar 10 anak yang dinyatakan stunting di Senggigi dari sekitar 75 anak di kawasan itu yang terindikasi stunting.

Diterangkan, anak-anak yang mengalami stunting saat ini antara lain satu anak dari Dusun Loco, satu anak di Dusun Senggigi, dan tiga anak di Dusun Mangsit. “Target saya untuk tahun ini dan masuk pada 2024, itu kita di satu digit,” harapnya.

Pihaknya pun optimis angka stunting di kawasan Senggigi akan bisa ditekan, dengan menggalakkan berbagai upaya. Salah satunya posyandu remaja hingga para perempuan yang baru menikah. Serta pemeriksaan kesehatan, guna dapat memberikan pengobatan jika ada indikasi penyakit menular yang dialami calon orang tua.

- Advertisement -

“Jadinya dari dia nikah ini, kita sudah memberikan asupan gizi, vitamin, untuk penanggulangan penyakit menular itu,” beber dia. Terutama untuk ibu hamil, yang dinilai sangat rentang hingga 40 hari pertama yang harus diasesmen. Karena kebutuhan gizi dan vitamin mereka harus benar-benar terpenuhi.

“Kalau gizinya (yang dinyatakan masih stunting saat ini) sudah mencukupi karena rutin posyandu, cuma badannya masih agak kurus saja,” jelas Mastur.

Dirinya menyebut, faktor ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 yang mewabah saat itu sempat menjadi faktor penyumbang angka stunting di Senggigi. Namun saat ini yang menjadi faktor penting untuk penanganan stunting tergantung kesadaran orang tua sang anak, terutama ibu.

“Makanya yang masih kena stunting ini, yang masih tidak mau atau jarang mau membawa anaknya ke posyandu,” imbuh Mastur. Karena itu, warga yang masih malas membawa anaknya ke posyandu pun didatangi langsung oleh petugas ke rumahnya, untuk diberikan layanan pemeriksaan dan diantarkan berbagai kebutuhan seperti vitamin hingga telur untuk memenuhi asupan sang anak. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer