Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah pusat memprogram vaksinasi HPV pada anak-anak usia sekolah untuk mencegah kanker serviks. Para orang tua pun diminta mendukung program tersebut, karena jika dilakukan secara mandiri akan memakan biaya yang cukup mahal.
Direktur RSUD Kota Mataram sekaligus dokter spesialis kandungan, Eka Nurhayati mengatakan berdasarkan hasil penelitian pemberian vaksin HPV pada anak cukup dilakukan dua dosis. Karena dengan dua kali dosis akan memberi perlindungan selama 20 tahun.
“Jadi kalau kita yang sudah dewasa atau sudah terpapar hubungan seksual itu wajib tiga kali, tapi kalau anak-anak itu dicegah lebih dini,” katanya, Senin (28/8) pagi. Menurutnya, pencegahan mulai sejak sekolah dasar (SD) ini akan lebih kebal terhadap virus.
Dalam program vaksinasi yang berjalan sendiri digunakan beberapa jenis vaksin HPV. “Ada macam-macam. Ada yang dua virus, ada yang empat dan ada yang terbaru sekarang itu sembilan. Jadi mana dikasih itu sah-sah saja,” katanya.
Ia mengatakan, vaksin tersebut akan memberikan perlindungan terhadap virus Human papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. “Itu hanya bentuk perlindungan pada virus HPV saja,” tegasnya.
Ia menyebutkan, jika vaksin HPV dilakukan secara mandiri maka akan mengeluarkan biaya sebesar Rp1 juta per dosis. Masyarakat diminta untuk bisa memanfaatkan kesempatan tersebut karena diberikan secara gratis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, pasien yang memiliki penyakit tertentu diwajibkan untuk vaksin HPV. “Itu yang datang memang karena ada penyakitnya. Saya wajibkan untuk suntik (vaksin) itu,” jelas Eka. (azm)
