25.5 C
Mataram
Senin, 9 Desember 2024
BerandaLombok BaratPotensi Bencana di Lobar Besar, Stok Beras Bantuan Hanya 5 Ton

Potensi Bencana di Lobar Besar, Stok Beras Bantuan Hanya 5 Ton

Lombok Barat (Inside Lombok) – Lombok Barat (Lobar) masuk wilayah merah karena rawan bencana, terlebih jika sudah memasuki musim penghujan. Sayangnya, potensi bencana itu tidak diikuti kesiapan logistik, seperti stok untuk beras bantuan penanganan bencana yang saat ini hanya 5 ton.

“Pengadaan pada perubahan (APBD Perubahan) tahun ini 5 ton,” ungkap Sekdis Ketahanan Pangan Lobar, Khalid saat dimintai keterangan beberapa hari yang lalu. Jumlah ini menurutnya tidak akan cukup, menyusul besarnya potensi bencana yang terjadi di wilayah Lobar.

Dicontohkan, beberapa hari yang lalu saja, sudah mulai terjadi angin puting beliung yang menerjang wilayah Kecamatan Kuripan. Menurut Khalid, idealnya bantuan beras yang mestinya disiapkan untuk mengantisipasi bencana di Lobar setidaknya 10 ton. Sehingga Pemda tidak perlu pusing-pusing mencari bantuan dari tempat lain. Seperti bantuan beras 5 ton yang diberikan oleh Pemprov NTB, kepada nelayan yang terdampak banjir rob wilayah Gerung belum lama ini.

Namun anggaran untuk penanganan dampak bencana kekeringan yang diberikan ke Dinas Ketahanan Pangan disebutnya hanya sekadar saja. Pada APBD perubahan diberikan anggaran beberapa puluh juta saja untuk pengadaan beras yang jumlahnya sekitar 5 ton. Khalid menjelaskan, dengan beras 5 ton ini, hanya sebagian saja yang kemungkinan bisa disasar. Sementara fakta di lapangan, bahkan di musim kemarau ini, bencana kekeringan di Lobar pun kian meluas. “Kekeringan ini menyeluruh,” imbuhnya.

- Advertisement -

Sehingga dia menilai, jumlah 5 ton beras untuk penanganan bencana ini tentu saja tidak akan mencukupi. Terlebih dengan luas wilayah Lobar yang berjumlah 10 kecamatan. “Kalau semuanya meminta bantuan, tentu kita akan kewalahan. Karena ditambah lagi tidak ada biaya dropping, karena anggaran yang diberikan murni untuk bantuan saja,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer