27.5 C
Mataram
Kamis, 16 Mei 2024
BerandaLombok TimurInflasi di Lotim Diklaim Masih Terkendali hingga Ramadan

Inflasi di Lotim Diklaim Masih Terkendali hingga Ramadan

Lombok Timur (Inside Lombok) – Beberapa harga komoditas pokok di Lombok Timur (Lotim) sempat mengalami kenaikan. Kendati, setelah dilakukan pemantauan oleh pemerintah daerah setempat, kondisi harga saat ini diklaim masih terkendali hingga inflasi bisa stabil sampai Ramadan mendatang.

Penjabat Bupati Lombok Timur (Lotim), M. Juaini Taofik pun sempat berkunjung ke Pasar Pancor untuk memantau harga pasar demi mengendalikan inflasi hingga datangnya Ramadan itu. Lewat kunjungan itu, dicek kembali laporan yang masuk setiap hari dari 21 kecamatan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

“Kita ditugaskan dari Kemendagri untuk memantau perkembangan harga dalam mengatasi inflasi, kita juga ingin memastikan harga yang dilaporkan setiap harinya dengan realitas harga di lapangan,” terangnya, Jumat (19/01/2024).

Saat ini, ASN lingkup Pemkab Lotim juga diminta rutin blusukan ke pasar lewat program Silaturahmi untuk Lombok Timur Berkemajuan (SULTan). Nantinya, para ASN diminta terjun langsung ke pasar mengecek harga, mendengar keluh-kesah masyarakat, hingga memantau perkembangan inflasi.

- Advertisement -

“Kita akan fokus memantau pasar dulu, karena inflasi ini tergantung seberapa cepat kita mengatasinya,” terangnya. Dikatakannya pada November 2023 lalu harga beras melambung naik di Lotim. Namun melalui operasi pasar murah harga beras berangsur dikendalikan hingga menyentuh angka yang stabil. “Pada minggu kedua Desember 2023 dua jenis beras yakni medium dan premium dapat stabil di pasaran,” ungkapnya.

Dari kunjungannya ke pasar, Juaini menemukan harga beras di kisaran Rp11 ribu untuk yang medium dan Rp14 ribu untuk premium. Ia mengklaim harga tersebut masih berada pada kategori aman untuk komoditi beras. “Namun untuk harga bawang merah dan bawang putih masih fluktuatif, sehingga itu yang masih menjadi pekerjaan rumah kita,” terangnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer