27 C
Mataram
Minggu, 26 Januari 2025
BerandaLombok TimurTingkat Partisipasi Pemilih di Lotim Menurun di Pilkada 2024

Tingkat Partisipasi Pemilih di Lotim Menurun di Pilkada 2024

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tingkat partisipasi pemilih di Lombok Timur (Lotim) pada Pilkada 2024 rupanya mengalami penurunan dibandingkan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Hal itu terlihat dari hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Lotim.

Ketua KPU Lotim, Ada Suci Makbullah menjelaskan tingkat partisipasi pada Pilkada 2024 mencapai 72 persen, turun 4,83 persen dari Pilkada 2018 yang mencapai 76,66 persen, dan turun 8,85 persen dari Pemilu 2019 yang mencatat partisipasi sebesar 80,68 persen. “Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 994.467 orang, hanya 714.411 yang menggunakan hak pilihnya. Sementara 280.056 pemilih tidak hadir ke TPS,” ungkapnya, Jumat (06/12).

Menurut Suci, penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan domisili, masyarakat yang meninggal dunia, alih status profesi, hingga banyaknya warga yang bekerja di luar daerah atau luar negeri sebagai CPMI. “Banyak warga kita yang pindah domisili, tetapi namanya masih terdaftar di DPT. Selain itu, banyak juga yang ke luar negeri, sehingga tidak bisa memilih,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan membawa KTP sebagai syarat pencoblosan tidak terlalu berdampak signifikan pada partisipasi. Meski menurun, partisipasi di Lotim yang mencapai 72 persen masih tergolong tinggi dibandingkan kabupaten lain di Indonesia.

- Advertisement -

Ketua Bawaslu Lotim, Suaidi Mahsun, juga mengakui penurunan tingkat partisipasi ini. Namun, ia menyebut angka 72 persen tersebut cukup baik dibandingkan daerah lain. Salah satu kendala utama, menurutnya, adalah jarak TPS yang terlalu jauh, sehingga menyulitkan sebagian pemilih. “Angka 72 persen cukup tinggi, walau memang ada penurunan dari Pilkada 2018. Salah satu kendalanya adalah lokasi TPS yang tidak mudah dijangkau,” tandas Suaidi.

Turunnya partisipasi ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara pemilu untuk meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka di masa mendatang. (den)

- Advertisement -

Berita Populer