24.5 C
Mataram
Senin, 17 Juni 2024
BerandaMataramDeteksi Dini Penyalahgunaan Narkotika di Sekolah, 100 Siswa SMP di Mataram Jalani...

Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkotika di Sekolah, 100 Siswa SMP di Mataram Jalani Tes Urine

Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 100 siswa tingkat SMP di Kota Mataram diminta melakukan tes urine oleh BNN Kota Mataram. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk deteksi dini penyalahgunaan narkoba.

“Kita lakukan tes urine ini terhadap 100 sampel peserta didik di Kota Mataram,” kata Kasubag Umum BNN Kota Mataram, Nurul Achyani, Rabu (4/10) pagi. Tahun ini BNN Kota Mataram bersama TP PKK disebutnya turun ke sekolah-sekolah untuk menciptakan sekolah yang bersih dari narkoba. “Kali ini kita gelar di Pendopo Walikota dengan mengundang peserta didik tingkat SMP,” katanya.

Peserta didik yang hadir diberikan pemaparan tentang dampak dari penyalahgunaan narkoba serta materi lainnya. Selain itu para peserta juga dites urin untuk mendeteksi dini seberapa jauh keterlibatan anak-anak remaja terlibat penyalahgunaan narkoba. “Kita lakukan di tingkat sekolah dasar maupun di SMP. Ini untuk mendeteksi secara dini bagaimana pemahaman mereka tentang penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.

Ia menambahkan deteksi dini yang dilakukan terhadap remaja ini karena tahun ini sebanyak 17 orang anak terlibat penyalahguna. Hal ini banyak terjadi pada anak-anak yang tidak naik kelas. “Memang umurnya remaja tidak naik kelas beberapa kali dan umur dikatakan remaja tapi masih duduk di tingkat SMP,” bebernya.

- Advertisement -

Memaksimalkan deteksi dini, guru BK di masing-masing sekolah di Kota Mataram sudah mulai melaporkan siswa yang sering bolos dan dianggap melakukan penyimpangan. Pihak BNN nantinya akan melakukan asesmen dan psikologi terhadap para siswa.

“Ada beberapa anak hasil deteksi kami mendapat penyalahgunaan narkoba,” katanya. Potensi penyalahgunaan narkoba di tingkat sekolah cukup besar. Hal ini dipicu oleh pergaulan dan perkembangan teknologi. Di mana peserta didik bisa memesan via online, namun tidak berbentuk sabu tapi makanan.

“Komunitas sudah mulai beredar di media sosial dan itu di awal keingintahuan mereka dan mulai banyak mengenal tentang narkoba itu,” ungkapnya. Guna mencegah penyalahgunaannya, pendampingan orang tua di rumah dan guru di sekolah perlu ditingkatkan. “Kita dari BNN selalu turun ke sekolah dan melakukan sosialisasi kepada para peserta didik,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer