27.5 C
Mataram
Minggu, 26 Mei 2024
BerandaMataramSepanjang 2023 Ada Puluhan Kasus Kekerasan Seksual di Mataram, Paling Banyak Menimpa...

Sepanjang 2023 Ada Puluhan Kasus Kekerasan Seksual di Mataram, Paling Banyak Menimpa Anak-Anak

Mataram (Inside Lombok) – Aksi kekerasan seksual yang terjadi di Kota Mataram sepanjang 2023 tercatat mencapai 30 kasus. Dari jumlah itu, paling banyak menimpa anak-anak.

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2A) Kota Mataram, Dewi Mardiana Ariany mengatakan puluhan kasus kekerasan yang terjadi sepanjang 2023 itu adalah catatan kasus sampai September lalu. “Itu yang sudah kami tangani dan dilaporkan,” katanya, Rabu (4/10) pagi.

Selain itu, DP2A Kota Mataram juga mendata kasus kekerasan terhadap perempuan. Di mana, berdasarkan data yang dimiliki yaitu sebanyak 24 kasus dan didominasi dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kasus yang terjadi tahun 2023 sebagian besar sudah terselesaikan baik melalui asesmen maupun penjangkauan. DP2A Kota Mataram melibatkan instansi terkait seperti lembaga perlindungan anak dan aparat kepolisian. “PKSAI juga kita libatkan, psikolog untuk gelar kasus anak maupun perempuan,” katanya.

- Advertisement -

Sementara kasus yang berhadapan dengan hukum, saat ini masih dalam proses. Seperti menunggu masa sidang bahkan ada yang sudah ditahan. “Ada juga yang wajib lapor untuk anak yang berhadapan dengan hukum dan sebagai pelakunya,” katanya.

Untuk kasus yang lain, DP2A Kota Mataram melakukan pendampingan. Misalnya kasus kekerasan seksual diberikan pendampingan secara khusus ke psikolog. “Kita dampingi juga ke psikologi dan lingkungan karena rentan di kondisi sosialnya,” ujarnya.

Pendampingan ini dilakukan tidak saja di lingkungan melainkan sampai di sekolahnya. Pihak DP2A Kota Mataram selain memberikan pendampingan ke korban, tetapi juga melakukan pendekatan kepada masyarakat agar bisa tetap diterima dan menjalani aktivitas seperti biasanya.

“Supaya berkehidupan yang normal kembali, semangat lagi untuk bersosial dan belajar,” katanya. Selain itu, DP2A Kota Mataram memastikan agar pihak sekolah tidak memberhentikan anak-anak yang memiliki kasus. “Ini perlu kita lakukan pendekatan dengan pihak sekolah juga dan peran orang tua sangat penting,” tandasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer