31.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaUncategorizedASPPI Gelar Lombok Travel Mart di Desa Bonjeruk

ASPPI Gelar Lombok Travel Mart di Desa Bonjeruk

Mataram (Inside Lombok) – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Lombok Travel Mart (LTM) 2019 di Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah (Loteng), pada tanggal 1 – 3 Maret 2019 mendatang. LTM tersebut mengangkat tema Historical Bonjeruk.

Ketua Panitia LTM 2019, Leja Kodi, menerangkan bahwa dipilihnya Bonjeruk sebagai lokasi LTM karena mempertimbangkan kesuntukan sekaligus kekhawatiran wisatawan terkait lokasi-lokasi andalan di Pulau Lombok yang didominasi oleh pantai. Menurut Leja, perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh para pemilik agen perjalanan untuk melihat peluang-peluang baru.

“Selama ini kita terus memperkenalkan pantai-pantai di Lombok. Yang kurang itu adalah wisata berbasis budaya. Di Bonjeruk sendiri punya nilai sejarah dan budaya yang bisa diperkenalkan,” ujar Leja dalam konfrensi Pers LTM 2019 di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Rabu (27/02/2019).

LTM sendiri adalah bursa penjualan paket tur yang ditawarkan oleh anggota ASPPI kepada para pemilik agen perjalanan dari luar Lombok, maupun dari Lombok sendiri. Sampai saat ini ASPPI NTB memiliki 65 anggota yang terdiri dari Hotel dan Agen Perjalanan.

- Advertisement -

Ketua ASPPI NTB, Ahmad Ziadi, menerangkan bahwa ada 200 pembeli yang berasal dari berbagai Agen Perjalanan yang akan menghadiri LTM 2019 di Bonjeruk. Diantaranya lima (5) agen perjalanan dari Korea, 25 agen perjalanan dari Malaysia, satu (1) agen perjalanan dari India, kemudian 169 agen perjalanan dari seluruh Indonesia.

LTM telah diadakan sebanyak enam kali. LTM pertama sendiri di tahun 2014 diadakan di Museum Negeri NTB, LTM kedua mengangkat objek wisata Hutan Tunak, LTM ketiga mengangkat Pantai Pink, LTM keempat mengangkat Gili Air, LTM kelima mengangkat air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu, kemudian LTM keenam di tahun 2019 mengangkat Bonjeruk sebagai desa wisata dengan budaya yang masih dimilikinya.

Untuk tahun 2019, LTM memiliki konsep sedikit berbeda, dimana acara puncak yang biasanya diadakan di dalam ruangan akan dipindahkan ke luar ruangan. lebih tepatnya ke tengah areal persawahan milik warga Bonjeruk yang telah disiapkan sedemikian rupa.

“Kita mengharapkan ada transaksi yang akan berlangsung antara pembeli dan penjual. Kita perkirakan Rp10 miliar, sehingga bisa mendongkrak kunjungan wisatawan dan travel agent,” ujar Ahmad.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Lalu M. Faozal, menyatakan dukungan sepenuhnya dari Dispar NTB kepada ASPPI sebagai penyelenggara LTM. Menurut Faozal, LTM merupakan salah satu langkah positif untuk membantu pariwisata NTB yang sedang banyak mendapat tekanan.

“Bagi kami di Dispar, ini sangat bagus. Disaat-saat kita sedang menghadapi cobaan-cobaan pariwisata. Tekanan-tekanan pariwisata baik dari eksternal maupun internal. Eksternal kita sedang berhadapan dengan harga tiket dan bagasi berbayar, dan juga memang domestik kita sedang lesu,” ujar Faozal.

Faozal menambahkan, berdasarkan data dari reservasi-reservasi yang telah tercatat di berbagai agen perjalanan, mulai dari awal Maret sampai dengan April akan ada banyak wisatawan yang berkunjung ke Lombok. LTM sendiri diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mendongkrak lagi jumlah wisatawan tersebut.

“Pembeli dari ASPPI yang hadir adalah pembeli berkualitas yang akan berdampak positif pada transaksi bisnis antara teman-teman yang ikut sebagai penjual nanti,” pungkas Faozal.

- Advertisement -

Berita Populer