Mataram (Inside Lombok)- Produksi sampah di Kota Mataram mencapai 300 ton perhari. Namun dari jumlah ini yang bisa diangkut hanya 250 ton. Sedangkan sisanya, tercecer di lingkungan yang dibuang di TPS liar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. M. Kemal Islam Senin (30/8) di Mataram. Ia mengatakan, dengan sarana dan prasaran yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram disebut mampu untuk menangani sampah di Kota Mataram. Hanya saja, sampah yang diproduksi masyarakat masih banyak tidak dibuang ke TPS resmi yang sudah disiapkan.
“Kita saat ini hanya bisa mengangkut 240-250 ton per hari. Selebihnya masih tercecer di lingkungan-lingkungan. Dengan TPS-TPS liar. Kita berharap, agar sampah-sampah itu dimaksimalkan dibuang ke TPS. Untuk kita maksimalkan pengangkutan itu,” kata Kemal.
Dengan persoalan yang terjadi, ia meminta kepada lurah dan kepala lingkungan setempat mengimbau masyarakat agar membuang sampah TPS. Karena untuk bisa tertangani seluruhnya, maka sampah harus dibuang ke TPS.
“300 ton sampah itu bisa kita tangani. Tapi kan sekarang sampah itu tidak sampai ke TPS. Kita coba maksimalkan. Kita minta sama pak lurah, pak kaling agar sampah itu dibawa ke TPS. Sekarang kita jam 9 pagi sudah selesai di TPS-TPS,” ujarnya.
Ditegaskan Kemal, Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram sudah merencanakan untuk mengumpulkan semua kepala lingkungan. Akan tetapi, rencana ini belum bisa terealisasi karena status Kota Mataram masih berada pada level 3.
“Persoalannya kan PPKM. Kita tidak bisa mengumpulkan dalam jumlah banyak. Kita sudah mempersiapkan tinggal tunggu jadwalnya saja. Diperbolehkan tidak saya memanggil kepala lingkungan. Ada 325 kepala lingkungan harus kita panggil,” katanya.
