Mataram (Inside Lombok) – Jumlah tambahan kasus Covid-19 di Kota Mataram meningkat signifikan. Pada 9 Februari 2022 saja, jumlah tambahan kasus mencapai 189 pasien. Kendati demikian, pasien Covid-19 lebih banyak memilih untuk melakukan isolasi mandiri.
“Yang terkonfirmasi positif dirawat di rumah sakit tidak sampai 50 pasien. Rata-rata mereka isolasi mandiri. Itu di rumah sakit di Kota Mataram tidak sampai 50 pasien,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi, Kamis (10/2) di Mataram.
Dengan tambahan kasus Covid-19, jumlah pasien yang saat ini sedang menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri yaitu 672 pasien. Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri tetap diawasi petugas kesehatan setempat.
“Tetap dipantau oleh puskesmas. Tapi misal kalau di rumah sakit Unram, pihak rumah sakit yang memantau. Kalau sampai tadi malam ada lebih 500 orang pasien,” ujarnya.
Usman mengaku tidak berani menentukan apakah peningkatan kasus yang terjadi karena varian Omicron atau tidak. Pasalnya, untuk bisa mengetahui apakah omicron atau tidak harus berdasarkan hasil pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium di Jakarta.
“Saya tidak mengatakan ini Omicron. Kalau Omicron kan dipastikan dengan hasil lab. Tidak berani saya mengatakan seperti itu,” ucapnya. Peningkatan kasus yang terus terjadi, sambung Usman, tergantung dari mobilitas masyarakat. Selain itu, penerapan protokol kesehatan yang maksimal salah satunya penggunaan masker.
“Bisa saja meningkat tergantung dari mobilitas orang. Yang penting prokes orangnya,” katanya. Usman mengharapkan kasus Covid-19 di Kota Mataram bisa menurun kembali.
Ditegaskannya, meski terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan, angka kematian pasien Covid-19 disebut tidak terlalu tinggi. Di mana, jumlah yang meninggal yaitu sebanyak enam orang dan rata-rata memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
“Mudahan segera bisa menurun kasusnya ini. Yang kemarin meninggal itu ada enam itu dengan komorbid semuanya,” pungkasnya. (azm)