Lombok Barat (Inside Lombok) – Stasiun Klimatologi BMKG Lombok Barat (Lobar) sebut belum ada peringatan dini terkait kekeringan meteorologis di sebagian besar wilayah Lobar. Padahal saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau.
Prakirawan BMKG Kediri, Restu Patria Megantara menyebut saat ini hari tanpa hujan (HTH) di wilayah Lobar masih masuk dalam kategori pendek. Yakni, 6 sampai dengan 10 hari. Hingga kategori menengah, 11 sampai 20 hari. “Kami akan mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis jika suatu daerah hari tanpa hujannya sudah lebih dari 20 hari (status waspada),” terangnya, Selasa (26/07/2022).
Kendati demikian, ia mengakui sebagian wilayah Lobar saat ini pelung hujannya sudah sangat rendah. “Peluang hujan sudah kecil, tapi hari tanpa hujannya masih pendek,” imbuhnya. Namun, Restu memprediksi, akhir bulan nanti akan ada daerah di Lobar yang sudah mulai memasuki peringatan dini kekeringan meteorologis tersebut.
Lebih jauh Restu menjelaskan, kekeringan meteorologis biasanya akan berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk pertanian, maupun rumah tangga. Serta potensi kebakaran semak, hutan dan lahan pun dapat meningkat.
Sebelumnya, Kasi Kedaruratan BPBD Lobar, Hartono Ahmad mengakui hingga saat ini belum ada daerah di Lobar yang melaporkan kekeringan secara resmi. “Laporan lisan ada. Info dari beberapa masyarakat, tapi belum ada laporan resmi dari desa untuk minta air bersih dan lain saat ini,” ujarnya. (yud)
