Mataram (Inside Lombok) – Kawasan kos-kosan di Kota Mataram masih sering menjadi sasaran empuk para pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Terutama kos-kosan atau kontrakan yang banyak dihuni oleh mahasiswa.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa mengatakan hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat akan keamanan kendaraan sepeda motor. Pada awal tahun ini saja angka kasus curanmor di Kota Mataram cukup tinggi.
“Sebagian besar terjadi di lingkungan-lingkungan rumah kos dan kontrakan. Dari pengungkapan kasus yang ada disebabkan karena kelalaian pemilik kendaraan,” ujar Mustofa, Jumat (27/1).
Biasanya yang sering terjadi yakni pemilik kendaraan banyak yang membiarkan kunci motor dan ditinggal dalam keadaan masih hidup. Apalagi Kendaraan di kosan atau tempat tinggal tidak bisa terjamin keamanannya, karena dengan kelalaian masyarakat, memudahkan niat dari pelaku.
“Terjadi pencurian ini karena adanya kesempatan. Kesempatan itulah yang diambil sama para pelaku pencurian ini,” tuturnya.
Kendati demikian, dengan meningkatnya kasus curanmor menjadi tugas kepolisian untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polresta Mataram. Yakni dengan menjaga situasi kamtibmas di wilayah hukum Kota Mataram.
“Kita imbau agar kesadaran masyarakat akan keamanan juga tetap ada. Memang masalah keamanan ini tanggung jawab kami, akan tetapi bagi masyarakat mari kita sama-sama berperan aktif,” imbuhnya. (dpi)
