27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaDukung Pertumbuhan Ekonomi, Smelter AMIN Penyumbang Investasi Terbesar di 2022

Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Smelter AMIN Penyumbang Investasi Terbesar di 2022

Mataram (Inside Lombok) – Proyek pembangunan smelter AMMAN yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar di NTB pada 2022, dengan capaian Rp21,606 Triliun. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendorong ekonomi NTB tumbuh.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) NTB, Muhammad Rum mengatakan dari smelter yang digarap AMIN menjadi penyumbang terbesar dari Kabupaten Sumbawa Barat untuk realisasi investasi NTB di tahun lalu, begitu pula di tahun 2023. Berbagai upaya akan dilakukan dalam mencapai target realisasi investasi, diantaranya adalah memberikan kemudahan dalam perizinan kepada investor agar menanamkan modalnya di NTB.

“Selain itu, kami juga melakukan pembinaan, pengawasan, dan percepatan realisasi bagi investor terutama proyek strategis nasional, salah satu contohnya adalah smelter,” ujar Muhammad Rum, Kamis (2/2).

Terpisah, Presiden Direktur AMIN Rachmat Makkasau mengatakan bahwa capaian tersebut menggambarkan komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi bersama di mana kami melihat dukungan yang sangat besar terhadap pembangunan smelter, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.

“Kami sangat berharap dukungan dari pemerintah terus diberikan agar proyek smelter tetap dapat berjalan secara paralel dengan kegiatan bisnis operasional kami,” ujarnya.

Nantinya proyek-proyek besar lain yang akan meningkatkan nilai investasi dapat terealisasi. Selain untuk mendukung NTB untuk mencapai target investasi tahun 2023, hal ini juga senada dengan pernyataan dari Kemenko Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto.

“Dimana bapak Airlangga yang akan terus mendorong realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menyelesaikan hambatan terkait perizinan bagi investasi,” tuturnya.

Melihat dari capaian hasil verifikasi semester lalu, smelter AMIN telah mencapai angka 47 persen. Capaian ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.

“Nilai investasi yang telah dikeluarkan setara dengan US$ 466 juta dari total US$ 982 juta. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan pembangunan smelter,” ucapnya.

Kendati, kendala pandemi covid-19 dan krisis energi di Eropa merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM). Sehingga target penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak akan dapat terlaksana.

“Smelter AMMAN ditargetkan selesai pada tahun 2024,” katanya.

Beberapa waktu lalu AMMAN juga telah mengadakan pertemuan dengan Pemerintah NTB guna menjelaskan mengenai capaian serta rencana bisnis operasional perusahaan pada tahun 2023.

“Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur AMMAN menyampaikan bahwa serapan sumber daya manusia (SDM) untuk berbagai proyek sejak tahun 2021 meningkat hingga 35 persen, dimana hampir 75 persen berasal dari NTB,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer