Mataram (Inside Lombok) – Hujan dan angin kencang yang mengguyur Kota Mataram menyebabkan banjir, pohon tumbang dan genangan. Sejumlah sekolah juga tergenang, salah satunya di SD Negeri 21 Ampenan.
Sekretaris BPBD Kota Mataram, Ahmad Muzaki mengatakan genangan yang terjadi di SDN 21 Ampenan disebut cukup mengganggu aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu, tim BPBD Kota Mataram langsung bergerak melakukan penyedotan air yang ada di halaman sekolah itu.
“Kita lakukan penyedotan air di SDN 21 Ampenan di halaman sekolahnya. Sama yang kemarin juga SD berapa itu. Penyedotan di halaman,” katanya Senin (13/2) pagi. Ia mengatakan, genangan yang terjadi di SDN 21 Ampenan diduga karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi maksimal.
Selain itu, genangan yang terjadi juga kemungkinan disebabkan karena tidak ada saluran yang dibuat. “Saya bilang mungkin sistem drainase yang perlu diperbaiki juga. Ada juga kita support agar tidak tergenang,” katanya.
Diterangkan Muzaki, genangan di SDN 21 Ampenan yang terjadi Senin (13/1) pagi tadi disebut tidak terlalu tinggi atau sekitar sampai mata kaki. Namun kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah.
“Kalau hari ini di SDN 21 Ampenan, tapi kalau kemarin juga ada di SDN 47 Ampenan tapi ini sudah selesai,” katanya. Selain sekolah sambung Muzaki, genangan juga terjadi di beberapa ruas jalan dan rumah warga terutama yang ada di wilayah Gatep dan Karang Buyuk. “Berdasarkan pemantauan beberapa titik ruas jalan, gang serta rumah-rumah warga,” sambungnya.
Sementara untuk pohon tumbang terjadi di beberapa titik, terutama di wilayah cakranegara. Pohon tumbang ini sudah ditangani langsung oleh dinas terkait. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga diharapkan, genangan yang terjadi tidak terulang kembali.
“Kami minta setiap warga untuk jika terjadi hujan agar bersiap-siap terutama sekitar rumahnya. Kalau terjadi genangan masa terulang kembali. Kalau misal ada yang perlu diperbaiki ya diperbaiki,” imbaunya. (azm)
