Lombok Barat (Inside Lombok) – Asri Grape Garden & Cafe yang ada di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat menawarkan konsep restoran yang berbeda. Selain menikmati makanan, pengunjung juga bisa belajar budidaya tanaman Anggur. Mulai dari pembibitan, cara menanam bibit, hingga dapat memetik Anggur sendiri.
Saat ini Asri Grape Garden & Cafe memiliki 200 pohon dengan 25 varian jenis Anggur Import. Dimana bibit tersebut dibawa dari Bogor agar dapat dikembangkan di Lombok. “Jadi orang datang kesini bisa makan sekalian petik buah Anggur juga,” ujar staf Asri Grape Garden & Cafe, Ferda Wartajaya, Rabu (15/2).
Perawatan pohon Anggur memang membutuhkan perhatian lebih dibanding tanaman buah lainnya. Namun itu bukan menjadi kendala mengembangkan budidaya anggur di Pulau Lombok maupun Sumbawa. Mengingat daerah NTB sangat cocok untuk pengembangan tanaman Anggur skala perkebunan.
“Kalau di NTB daerah yang cocok itu, Lombok Utara, Lombok Timur bagian selatan, Pulau Sumbawa hampir semua cocok karena intensitas cahaya mataharinya cukup tinggi, dan curah hujannya agak sedikit lebih rendah,” tuturnya.
Pengelola sudah menanam 2.000 pohon Anggur di Lombok Utara skala perkebunan yang didatangkan dari Bogor. Tepatnya bulan November 2019, namun perkebunan tersebut terbengkalai karena pandemi. Karena semua staff kebun berasal dari Bogor. Sehingga pada saat PPKM terkendala transportasi karena sulitnya melakukan perjalanan ke luar daerah pada saat itu.
Asri Grape Garden & Resto, merupakan penggerak kami untuk mewujudkan kembali perkebunan Anggur yang telah dilakukan pada November 2019 tersebut karena kami tidak perlu lagi mendatangkan bibit dari Bogor kembali.
Pengelola memiliki impian menjadikan Lombok sebagai pusat produsen Anggur Import terbesar di Indonesia. Oleh karenanya pengelola berharap dapat mengajak para stake holder para pemangku kebijakan untuk dapat serta berkolaborasi.
Menurut data BPS bulan April 2022, Indonesia Import 75.000 ton Anggur Import, sementara kapasitas produksi dalam negeri baru mencapai maksimal 10.000 ton. Sehingga market yang dapat dipenuhi masih sangat besar sekali, sekaligus merupakan subsitusi produk import.
Untungnya, di Indonesia yang beriklim tropis budidaya tanaman Anggur dapat dilakukan dengan rekayasa agar bisa berbuah sepanjang tahun tanpa memperhatikan musim. Sedangkan di negara asalnya seperti Ukraina, Jepang hanya bisa berbuah satu tahun sekali, karena daerahnya subtropis.
Diakui memang dalam perawatan bibit anggur di daerah yang rata-rata curah hujannya tinggi seperti daerah Narmada perlu naungan. Tapi kalau di Lombok Utara seperti Tanjung sampai Bayan yang curah hujannya sedikit masih bisa tidak menggunakan naungan.
“Perawatan anggur lebih ribet dibandingkan tanaman lain. Tanaman Anggur perlu perhatian khusus, karena rentan sama penyakit. Terutama di daerah perkebunan yang banyak tanaman buah, macam-macam penyakitnya mudah menyerang,” terangnya.
“Anggur termasuk tanaman buah yang cepat, mulai panen perdana di umur 8 bulan juga bisa panen 3-5 kilogram. Tahun berikutnya potensi bisa 3-5 kalipat,” katanya, jadi potensi break event point relatif lebih cepat dibandingkan tanaman buah lainnya.
Asri Grape Garden & Resto menyediakan juga bibit mulai umur 2 – 6 bulan, dan ada juga yang sudah ditanam pada media Planter bag dan Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot).
Ke depannya kami juga akan mengadakan pelatih budidaya Anggur dengan harga sangat terjangkau sekitar Rp300 ribu. Di mana sudah mendapatkan bibit Anggur import, pupuk organik cair, media tanam, buku panduan, sertifikat, makan siang dan kudapan.
Para pengunjung juga bisa menikmati beberapa menu makan tradisional dan modern yang ada di Asri Grape Garden & Cafe, menu tersebut dibuat oleh chef berpengalaman yang sengaja di datangkan dari Bogor.
Bagi pengunjung bisa langsung datang ke lokasi tepatnya Jl. Suranadi, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Lombok Barat dengan google map Asri Grape Garden & Resto dan nomer WhatsApp 081337328393. (dpi)
