33.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKasus Kakak-Adik Saling Bacok di Kediri: 3 Saksi Sudah Diperiksa, Giliran Istri...

Kasus Kakak-Adik Saling Bacok di Kediri: 3 Saksi Sudah Diperiksa, Giliran Istri dan Anak Pelaku Dipanggil Polisi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Satreskrim Polres Lobar telah memeriksa sekitar 3 orang saksi atas peristiwa berdarah kasus saling bacok kakak beradik yang terjadi di Karang Bedil, Kediri pada Senin (20/02) siang lalu. Pada kasus tersebut, kakak dari pelaku meninggal dunia lantaran mendapat luka tusuk di bagian leher.

“Baru tiga saksi sudah kita lakukan pemeriksaan. Anak dan istri korban serta Kadus Karang Bedil, Desa Kediri Induk Kecamatan Kediri,” kata Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu I Made Dharma YP saat dikonfirmasi Kamis (23/02/2023).

Untuk selanjutnya, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap tiga saksi lainnya. Antara lain anak dan istri terduga pelaku, serta saudara kandung dari pelaku dan korban.

Dharma menegaskan hingga saat ini terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka, lantaran belum diperiksa. Karena yang bersangkutan masih menjalani perawatan operasi di rumah sakit. Namun yang pasti, pihak kepolisian tetap memantau perkembangan kondisi terduga pelaku.

“Kita masih mengumpulkan keterangan saksi, tetapi setelah nanti dinyatakan dokter yang bersangkutan (pelaku) sudah sehat, kita akan melakukan pemeriksaan dan gelar perkara,” tegasnya.

Saat dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan anak terduga pelaku dalam pembunuhan itu, Dharma mengaku masih mendalaminya. Termasuk mencari obeng yang diduga digunakan untuk menusuk korban. Karena saat olah TKP obeng itu ternyata tak ditemukan petugas.

“Dugaannya selepas kejadian itu terduga pelaku yang mengamankan. Itu kita pastikan saat pemeriksaan nanti,” imbuhnya.

Dari keterangan yang diperoleh pihaknya dari istri korban, saat perkelahian itu pihak keluarga sempat melerai dan memisahkan korban dan terduga pelaku. Namun terduga pelaku justru mengejar korban dan memukulnya dengan kayu.

Saat ini, kayu yang berlumuran darah yang ditemukan di lokasi kejadian tersebut telah diamankan polisi sebagai barang bukti. Akibat peristiwa berdarah itu, kini anak korban dinyatakan mengalami trauma. Karena menyaksikan secara langsung bagaimana sang ayah ditusuk oleh terduga pelaku yang merupakan pamannya sendiri.

“Kita terus memantau kondisi anak korban itu,” pungkasnya. Untuk itu, upaya memberikan trauma healing dan monitoring kepada anak korban terus dilakukan pihaknya, guna dapat membantu mengembalikan kondisi psikologis anak yang masih berusia 15 tahun tersebut. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer