Lombok Barat (Inside Lombok) – Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid tegaskan bahwa umat Hindu di Lobar boleh melaksanakan pawai budaya ogoh-ogoh. Kendati pelaksanaannya dibatasi di masing-masing banjar atau dusun.
Diterangkan Fauzan, salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah di saat pawai ogoh-ogoh dilakukan, kemungkinan bersamaan dengan umat Islam yang tengah melakukan persiapan untuk menyambut bulan Ramadan.
“Pawai ogoh-ogoh kita berikan izin sama dengan tahun lalu, di masing-masing banjar. Karena kan tidak elok juga kalau di jalan utama Gerung, karena komunitas saudara kita dari Hindu itu tidak ada di sana. Kemudian juga ada beberapa masjid yang dilewati. Belum lagi, itu H-1 Ramadan,” terang Fauzan saat dikonfirmasi, Jumat (17/03/2023).
Berbagai pertimbangan atas kebijakan itu pun disebutnya dapat diterima dengan baik oleh umat Hindu yang ada di Lobar. Kebijakan terkait hal itu pun telah dikirim dalam surat pemberitahuan ke tiap-tiap banjar yang ada di Lobar.
Dikonfirmasi terpisah, perwakilan dari Panitia Hari Besar Hindu (PHBH) dan Prajaniti Kabupaten Lombok Barat, I Gede Pardi mengakui pihaknya telah menerima kebijakan soal perayaan pawai budaya ogoh-ogoh di Lobar yang dibatasi pelaksanaannya di masing-masing banjar.
Sebelumnya, PHBH sempat mengajukan supaya pawai bisa dilakukan secara terpusat seperti di Kota Mataram. “Kita sempat ajukan izin (untuk bisa dilakukan terpusat) cuma dikembalikan seperti semula katanya. Ya, kita ikuti seperti kebijakan pemerintah daerah,” ujarnya. (yud)
