Mataram (Inside Lombok) – Awal Ramadan ini, aksi anak jalanan, gelandang dan pengemis (anjal dan gepeng) di Kota Mataram diklaim berkurang. Pemantauan anjal dan gepeng tidak saja melalui patroli secara langsung, melainkan juga menggunakan CCTV.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Sudirman mengatakan sudah menempatkan petugas khusus di Dinas Perhubungan untuk memantau keberadaan anjal dan gepeng. Pemantauan anjal dan gepeng melalui CCTV sudah dilakukan sejak awal tahun lalu.
“CCTV dan ada alat juga di kantor (Dinas Perhubungan, Red). Kita juga selalu ada petugas di kantornya, memantau setiap titik juga,” katanya, Rabu (29/3) pagi.
Pemantauan aktivitas anjal dan gepeng melalui CCTV ini menurut Sudirman sangat efektif, karena CCTV yang dipasang Dinas Perhubungan sudah ada di beberapa lokasi. Dengan begitu, anjal dan gepeng tidak lagi beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Artinya, selama ini anjal dan gepeng sudah mengetahui petugas Dinas Sosial Kota Mataram.
“Kalau ada terpantau, jadi konek langsung petugas yang ada di lapangan. Kecuali kalau ada yang ODGJ yang perlu diangkut itu segera kami berkoordinasi,” katanya. Jumlah satgas yang ditugaskan sebanyak 45 orang untuk patroli anjal dan gepeng.
Pengawasan yang dilakukan puluhan satgas ini di lokasi-lokasi rawan anjal dan gepeng.”Kita tempatkan misalnya di simpang empat BI misalnya, Karang Jangkong, depan Puskesmas Pagesangan,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, M. Saleh mengatakan belum semua simpang empat sudah dipasangkan CCTV. Penggunaan teknologi ini bisa menghemat waktu untuk patroli. “Jadi kalau ada anjal yang terpantau langsung satgasnya turun ke titik itu,” ujarnya.
Ia mengakui, CCTV yang sudah di pasang oleh Dinas Perhubungan bukan saja di lokasi-lokasi yang rawan terhadap anjal dan gepeng. Karena tujuan utama pemasangan CCTV tersebut untuk memantau arus lalu lintas. “Tidak. Itu bukan kita khususkan CCTV itu. Itu hanya di simpang yang kita punya,” katanya.
Pemasangan CCTV ini akan dilakukan secara bertahap di setiap simpang yang ada di Kota Mataram. “Dengan demikian, pengawasan arus lalu lintas dan juga aktivitas masyarakat bisa lebih mudah terpantau,” kata Saleh. (azm)
