Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan gedung Perpustakan dan Kearsipan Kota Mataram mulai dilakukan. Perpustakaan Kota Mataram dipusatkan di bagian selatan untuk mendekatkan ruang baca bagi masyarakat.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana meminta fasilitas yang akan dibangun bisa dinikmati oleh para pengunjung. Pembangunan gedung perpustakaan dan kearsipan ditargetkan bisa rampung pada 2 Desember 2023 ini. “Ruang terbuka yang ada di kota ini bisa menjadi tempat yang nyaman,” katanya, Senin (12/6).
Pembangunan gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp11 miliar. Pasalnya, ujar Mohan, jika mengharapkan dana dari APBD, maka untuk program pembangunan tidak bisa berjalan.
Tidak saja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, OPD lain juga diminta lebih kreatif mencari alokasi anggaran lain untuk pembangunan daerah. “OPD lain juga bisa ikut kayak begini, agar rencana yang tidak bisa tercover melalui APBD bisa nanti dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram, Jimmy Nelwan mengatakan dari Rp11 miliar alokasi anggaran yang digunakan, khusus untuk pengerjaan fisik gedung menghabiskan Rp10 miliar. “Meubeler untuk yang di dalamnya itu Rp500 juta, sebesar Rp300 juta untuk teknologi komunikasi dan informasi dan Rp200 juta untuk deposit,” katanya.
Syarat lahan yang digunakan untuk pembangunan gedung Perpustakaan dan Kearsipan ini seluas 50 are. Namun lahan yang dimiliki saat ini seluas 65 are. Kelebihan lahan yang ada akan digunakan untuk pembuatan ruang terbuka hijau. “Ini kita bisa gunakan sesuai standar Perpusnas. Di sini itu penguatan literasi,” katanya.
Tahun 2024 mendatang, kata Jimmy, perpustakaan tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Nanti bisa menjadi wisata literasi,” katanya.
Konsep bangunanya perpustakaan akan dibuat ruang terbuka, sehingga masyarakat bisa lebih nyaman untuk membaca. “Ini bentuknya tidak kotak, tapi segi tiga. Jadi nanti kaca semua. Jadi lebih lebih terbuka,” jelas Jimmy. (azm)