Lombok Barat (Inside Lombok) – Dermaga sementara di Pelabuhan Senggigi telah rampung dikerjakan. Selama ini, dermaga labuh yang mangkrak di Pelabuhan Senggigi menyulitkan kapal-kapal yang hendak bersandar, hingga kapal cepat yang datang lebih memilih bersandar langsung ke bibir pantai.
Selesainya dermaga sementara di Pelabuhan Senggigi dicanangkan bisa mendukung penambahan rute kapal cepat dari pelabuhan itu. Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Barat (Lobar) optimis, pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pengoperasian dermaga sementara itu bisa lebih maksimal digarap tahun ini.
Uji coba dermaga pun telah dilakukan akhir pekan kemarin. Sebanyak tiga jenis kapal cepat dengan berbagai ukuran telah mencoba berlabuh di dermaga itu, disaksikan langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid beserta jajarannya.
“Semua bisa nyandar tapi tadi salah satu kapal yang GT 135 dengan panjang (kapal) kurang lebih 2 meter agak sedikit zigzag, tergantung nanti kaptennya saja (mengambil haluan),” ujar Kadishub Lobar, H. M. Najib, usai menyaksikan uji coba perdana di dermaga sementara tersebut.
Dia menilai, adanya dermaga sementara itu berpotensi menjadi pemancing perusahaan kapal cepat lainnya untuk datang menambah rute pelayaran mereka ke pelabuhan tersebut. Termasuk akan ada penambahan trip dari Pelabuhan Senggigi menuju Bali maupun ke Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara.
Dishub Lobar pun disebutnya telah berkoordinasi dengan Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) untuk menambah rute menuju pelabuhan Senggigi. “Kita terus mengarah ke sana. Karena itu kita uji coba kekuatan dermaga itu, sebab dermaga itu sifatnya darurat karena anggaranya hanya Rp200 juta,” terangnya.
Najib menjelaskan untuk saat ini, kapal yang bisa bersandar di dermaga tersebut yang ukurannya maksimal 135 GT. Sehingga pihaknya belum berani menerima kapal yang ukuran di atas kapal yang dimiliki perusahaan kapal cepat Ekajaya yang sudah setahun ini berlabuh di sana. “Kalau yang di bawahnya bisa,” lugasnya.
Sementara itu, Kabid Perhubungan Laut Dishub Lobar, Agus Martimbang menjelaskan dengan dioperasikannya dermaga sementara itu, maka sudah bisa memberikan retribusi pelayanan kepelabuhanan. Baik pelayanan kapal maupun penumpang.
Sebelumnya Pemda Lobar hanya bisa menarik retribusi sandar kapal yang langsung berlabuh di pantai saja. Sehingga untuk retribusi pelayanan kapal maupun penumpang belum bisa ditarik. “Tapi untuk bulan ini (Juni) sudah bisa ditarik,” terang Agus.
Kata dia, nantinya besaran retribusi yang ditarik itu sesuai regulasi yang ada. Di mana untuk penumpang akan dikenakan Rp2 ribu per orang. Sedangkan untuk kapal dikenakan Rp3 ribu per GT. Sehingga jika kapal yang sandar itu masuk dalam jenis 300 GT, maka retribusinya bisa mencapai Rp900 ribu dalam sekali sandar.
“Misalnya jika jenis GT 100 maka dikalikan tiga ribu dan seterusnya. Jadi lumayan besar retribusinya kita dapatkan disitu,” beber dia.
Bahkan diakuinya bahwa pihak Akacindo pun sudah berharap dermaga Pelabuhan Senggigi itu sudah benar-benar rampung dikerjakan dan bisa dipergunakan. Karena selain kapal Ekajaya, akan ada lagi kapal lainnya yang juga tengah dipersiapkan untuk mulai masuk di Pelabuhan Senggigi.
“Jadi kita uji coba-kan dia dermaga itu karena sudah selesai, dan tadi kapal yang diuji coba sandar itu kapal yang biasa masuk (Pelabuhan Senggigi) seperti Ekajaya. Tadi sudah bisa masuk dan asosiasi kapal cepat itu akan membawa beberapa kapal untuk masuk di Pelabuhan Senggigi, pasti akan ramai,” pungkasnya. (yud)