Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 2023 penenun dari kalangan anak-anak sampai orang tua di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah siap pecahkan rekor Muri pada gelaran Begawe Jelo Nyesek pada 7-8 Juli 2023 mendatang.
Kepala Desa Sukarara, Saman Budi menjelaskan event Begawe Jelo Nyesek ini merupakan acara kelima kalinya di Desa Sukarara. Awalnya hanya 1500 penenun yang disiapkan. Namun, untuk mencapai target rekor Muri, maka penenun yang dihadirkan pun sebanyak 2023 orang, sesuai dengan tahun kegiatan digelar.
Ia juga menjelaskan, di Desa Sukarara sendiri terdapat 3200 penenun. Di mana 2023 penenun yang diterjunkan nanti siap menenun seharian penuh. “Event ini akan menjadi penyemangat dan membangkitkan gairah para penenun lokal kita,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, Syamsul Bahri menjelaskan pelaksanaan festival ‘Begawe Nyesek’ tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan seperti pada pelaksanaan kegiatan sebelumnya. Pada festival yang akan diadakan tahun ini pihaknya berambisi bisa mencapai target transaksi Rp1 miliar.
Dengan festival tersebut, pihaknya bekerja sama dengan pegiat wisata menargetkan kunjungan wisata di lokasi kegiatan sekitar 10 ribu orang. “Nanti kita akan lakukan kolaborasi dengan pihak-pihak yang fokus dengan pariwisata,” imbuhnya.
Selain itu, dari hasil para penenun ini akan dipasarkan di lokasi tersebut dengan harga jual yang bervariasi mulai dari Rp300 ribu sampai Rp4 jutaan, tergantung bahannya. “Kalau harga itu bervariasi dan untuk lokasi sama dengan tempat sebelumnya, kita adakan di dekat jalan bypass Sukarara,” tandanya. (r)
