Lombok Tengah (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah (Loteng) mencatat sedikitnya ada enam kecamatan di kabupaten tersebut terdampak krisis air bersih akibat kemarau panjang.
“Kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria dan Kecamatan Jonggat,” ujar Kepala BPBD Loteng, Ridwan Ma’ruf, Senin (21/8/2023).
Ia menjelaskan, terhadap kekeringan yang melanda tersebut pihaknya sudah melakukan penyaluran air ke sejumlah lokasi. Penyaluran bantuan air itu sesuai dengan pengajuan atau permintaan dari masyarakat terdampak.
“Kita sudah drop 60 sampai 70 tangki air bersih di beberapa titik yang sudah mengajukan permintaan air bersih, ” ujarnya.
Stok air bersih yang dimiliki BPBD pun disebutnya masih aman, sehingga masyarakat jangan ragu mengajukan permintaan untuk disalurkan kebutuhan air bersih. “Stok air bersih kita masih aman,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih. Terlebih status siaga dan puncak kemarau diperkirakan baru terjadi pada September mendatang.
“Puncak kemarau nanti di bulan September. Kami minta masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan air,” tandasnya. (fhr)
