Lombok Tengah (Inside Lombok) – Lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren, mendapat perhatian khusus dari mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal.
“Kami sebagai orang yang dekat dengan kehidupan pesantren, bahwa salah satu persoalan mendasar yang sering dihadapi pondok pesantren adalah masalah keuangan,” ujarnya, Selasa (31/10) di Praya.
Menurutnya, para pengasuh ponpes maupun santri harus dilatih agar mampu membuka peluang usaha, baik itu untuk untuk dirinya sendiri maupun untuk memberdayakan ekonomi di pondok-pondok pesantren. “Agar pendidikan dan dakwah maksimal, pondok pesantren kita harus mandiri dalam segala hal,” kata Iqbal.
Dikatakan, lingkungan ponpes sebenarnya menyimpan potensi atau peluang bisnis yang besar. Mulai pertanian, peternakan, perikanan, usaha mikro dan lainnya. Besarnya potensi ekonomi dalam ekosistem pondok pesantren tersebut dinilai mampu mendukung salah satu upaya pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan melalui pengembangan ekonomi berbasis pesantren yang dapat meningkatkan aktivitas keuangan ponpes.
“Kita tidak akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan antar individu dan antar daerah,” ujarnya. Untuk itu, selaku putra NTB, pihaknya mengaku siap memperjuangkan keberlangsungan ponpes. Menurutnya, maju atau tidaknya ponpes akan menentukan keberlangsungan pembangunan di masa yang akan datang. (fhr)
