Mataram (Inside Lombok) – Banyak wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Lombok tidak hanya untuk menikmati wisata alamnya saja, melainkan juga mencari wisata sejarah yang ada. Terutama beberapa peninggalan sejarah Belanda yang ada di Kota Mataram.
Jejak-jejak sejarah itu diakui telah menjadi daya tarik bagi wisman, khususnya yang berasal dari Belanda. “Jadi mereka napak tilas cerita cerita tentang sejarah, tentang leluhurnya. Di Mataram mereka sempat mencari track record kakek-nenek buyutnya pernah tinggal di Mataram,” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Agus Ariana saat ditemui, Senin (27/11).
Para wisman ini mendatangi peninggalan kerajaan-kerajaan yang ada di sekitar Kota Mataram, seperti di Mayura dan Narmada di Lombok Barat. “Banyak banget dari Belanda (wisman yang datang). Mereka mau mencari jejak leluhurnya. Beda sama wisatawan yang ada di Kuta atau di Gili, mereka datang memang mau menikmati alamnya kalau di situ,” tuturnya.
Menurut Agus, potensi ini bisa dikembangkan untuk menggaet kelompok wisatawan yang menyukai napak tilas sejarah. Salah satunya dengan memetakan titik-titik peninggalan Belanda itu di Lombok, seperti makam Van Der Ham yang merupakan jendral dari Belanda yang pada saat itu menduduki Kota Mataram.
“Kalau kita sudah tau banyak sejarah Belanda di Indonesia terutama di Lombok, mungkin ada baiknya Dinas Pariwisata mencari tahu tentang itu ke Belanda-nya sendiri apa sih mereka maunya, mereka bisa gali itu,” jelasnya.
Cara ini menurutnya bisa menarik lebih banyak wisman untuk datang ke Lombok. Terlebih wisata sejarah tidak hanya menarik bagi wisman Belanda, melainkan wisman dari negara-negara lainnya juga. (dpi)
