Kota Bima (Inside Lombok) – Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan melakukan koordinasi dengan Penjabat (Pj) Walikota Bima, Muhammad Rum terkait pelaksanaan intervensi tiga Program Prioritas Nasional (Pro PN) Keamanan Pangan 2024 di Kota Bima. Ada beberapa program yang akan dijalankan, antara lain Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Sekolah dengan PJAS Aman.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Mukhtar, Asisten I Alwi Yasin dan OPD terkait, seperti Bappeda, Kadis Kesehatan, Kadis Koperindag, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Kepala Loka POM di Bima. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Pj Walikota Bima, Senin (8/1/2024) awal pekan kemarin.
Koordinasi dilakukan untuk menggalang komitmen dan dukungan dari Pj Walikota Bima beserta jajaran dalam pelaksanaan 3 kegiatan Pro PN Keamanan Pangan, juga untuk mendapatkan masukan terkait desa/kelurahan, pasar dan sekolah yang akan dilakukan intervensi nantinya.
Kepala BBPOM Mataram menyampaikan bahwa kegiatan Pro PN Keamanan Pangan yang akan dilaksanakan juga sejalan dengan Inpres No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di mana dilakukan upaya untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas sampai ke level keluarga.
“Program ini juga mendukung upaya pengentasan stunting melalui pemberdayaan komunitas remaja putri dan ibu rumah tangga serta menggerakan ekonomi kerakyatan melalui intervensi kepada UMKM pangan,” lanjut Yosef. Menurutnya, masalah keamanan pangan jika tidak ditangani maka dapat berdampak pada aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional dan daya saing bangsa. “Tentu menjadi kewajiban kita bersama, terutama pemerintah untuk memastikan pangan yang aman, bermutu dan bergizi,” sambungnya.
Pj Walikota Bima, Muhammad Rum menyambut baik dan mengucapkan terima kasih terhadap pelaksanaan 3 Pro PN Keamanan Pangan di Kota Bima. Beliau menyampaikan komitmen dukungan dan menginstruksikan kepada seluruh OPD terkait untuk mendukung dan bersinergi dalam pelaksanaanya. Termasuk memberikan masukan terkait Kelurahan, Pasar dan Sekolah yang akan disurvei dan diintervensi oleh BBPOM di Mataram nantinya.”Tentunya pangan yang aman, bermutu dan bergizi sangat mendukung daya saing generasi penerus untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Sampai tahun 2023 BBPOM di Mataram telah melakukan intervensi keamanan pangan terhadap 202 desa/kelurahan, 1409 sekolah (SD/SMP/SMA atau sederajat) dan 21 pasar se-NTB. Selain itu telah terbentuk sebanyak 992 Kader Keamanan Pangan yang menjadi ujung tombak dalam suksesnya program Intervensi Keamanan Pangan. Tentunya program keamanan pangan ini tidak berhenti pada desa/kelurahan, sekolah dan pasar yang diintervensi BBPOM di Mataram.
Pemda kabupaten/kota diharapkan dapat mereplikasi program serupa ke desa/kelurahan, sekolah dan pasar lainnya, sehingga dampak yang dihasilkan lebih luas dan optimal. Tentunya hal ini merupakan wujud hadirnya negara dalam melindungi masyarakat dari pangan yang tidak aman yang beresiko terhadap kesehatan. (r)
