Mataram (Inside Lombok) – Selama musim hujan ini volume sampah di Kota Mataram mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, dalam sehari jumlah peningkatan sampah mencapai 3 ton.
Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan peningkatan sampah ini paling banyak bersumber dari saluran. Sampah-sampah yang terbawa arus sungai banyak berserakan di jalan pada saat hujan. “Sampah yang meluber ke jalan itu yang kita angkut. Karena kalau masih di saluran itu nanti tanggung jawab PUPR,” katanya.
Dengan peningkatan volume sampah ini, DLH tidak menambah jumlah petugas hanya memperpanjang jam kerja. Kebijakan ini dilakukan agar sampah-sampah yang ada di Kota Mataram bisa tetap ditangani dengan maksimal. “Petugasnya tetap yang kita tambah itu shifnya. Jadi yang tadinya mereka sif cuma sekali, sekarang kita tambah sekarang kita tambah menjadi dua,” katanya.
Di sisi lain, pada musim hujan ini petugas terkendala pada pembuangan ke TPA Kebon Kongok. Pasalnya, jalur menuju lokasi pembuangan tidak menggunakan aspal sehingga licin pada musim hujan ini. Hal ini mempengaruhi proses pembuangan yang menjadi lebih lama dari biasanya. “Kendala kita di TPA ya. Lokasi jalan TPA itu licin di atas pembuangan sampah itu dan masih jalan tanah sehingga terkendalanya waktu pembuangan itu menjadi lebih lama,” katanya.
Ia memastikan, sampah-sampah rumah tangga yang ada tetap terangkut selama musim hujan ini. Sedangkan untuk perantingan pohon, mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram ini mengatakan tetap dilakukan setiap hari. Ditargetkan dalam sehari bisa melakukan perantingan di empat lokasi. “Kita tetap melakukan pemangkasan. Ketika tidak ada pohon tumbang. Kalau ada pohon tumbang kita fokus di pohon tumbang itu dulu,” katanya.
Untuk diketahui, selama musim hujan ini sejumlah pohon tumbang di Kota Mataram. Bahkan pohon tumbang yang terjadi mengakibatkan beberapa kerusakan. Sehingga bagian dari upaya antisipasi pohon tumbang, Dinas LH rutin melakukan perantingan khususnya di jalan protokol. (azm)
