Mataram (Inside Lombok) – Wakil Gubernur Provinsi NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Kepala Wilayah VII PT. Pegadaian, Nuril Islamiyah meresmikan “The Gade Clean and Gold” di Bank Sampah Bintang Sejahtera yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram, Rabu (30/10/2019). Turut hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB dan Kota Mataram dalam peresmian tersebut.
The Gade Clean and Gold ini merupakan program “Memilah Sampah Menjadi Emas Menuju Baitullah” yang dicanangkan oleh PT Pegadaian. Program ini diadakan sebagai bentuk dukungan pihak BUMN dalam menyukseskan program bebas sampah “Zero Waste” yang sudah digalakkan Pemprov NTB.
“Saya bersyukur ya, BUMN Pegadaian terdepan dalam mendukung perjuangan kita untuk melindungi lingkungan,” ujarnya, Rabu (30/10/2019).
Rohmi mengapresiasi adanya program tersebut karena menurutnya dimulai dari langkah kecil ini tentunya akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mewujudkan NTB bebas dari sampah. Selain itu juga, masyarakat diharapkan bisa menjadikan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Tidak hanya itu, melalui program ini pemerintah bisa membantu menggapai impian masyarakat untuk menunaikan ibadah haji secara perlahan-lahan.
“Menabung 3,5 gram emas dari hasil sampah, sudah bisa membuka jalan untuk menunaikan ibadah haji, ini akan meningkatkan semangat kita untuk mengumpulkan sampah,” lanjut Rohmi.
PT Pegadaian, Bank Sampah Bintang Sejahtera, dan pihak pemerintah harus saling bahu-membahu lebih luas agar program ini bisa berjalan dengan sukses. Terlebih lagi pada pembentukan Bank Sampah, minimal harus ada satu unit pada setiap desa maupun kelurahan.
Ia juga meminta agar Bank Sampah ini kedepannya tidak hanya menangani sampah plastik, namun juga mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk dan pakan ternak. Rohmi berharap agar seluruh lapisan masyarakat harus gencar melakukan kampanye pilah sampah dari rumah.
Kepala Wilayah VII PT Pegadaian Bali Nusra, Nuril Islamiyah, menjelaskan program “The Gade Clean and Gold” merupakan wujud nyata kepedulian pihak Pegadaian terhadap lingkungan. Dalam program ini, pegadaian tidak semata-mata hanya mencari keuntungan secara finansial, tetapi ada tanggung jawab moral yang harus diutamakan yakni secara ekologi dan sosial.
“Pegadaian memberikan kemanfaatan disamping secara bisnis, kami juga ada tanggung jawab sosial kemasyarakatan,” terangnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Pegadaian juga menyerahkan mobil operasional Bank Sampah kepada PT. Bintang Sejahtera. Dana CSR Bank Sampah sendiri mencapai Rp250 juta, CSR peduli sarana prasarana media pembelajaran untuk PAUD “Qanak Muchtar” sebesar Rp30 juta dan CSR sarana prasarana jalan dan gorong-gorong untuk Lingkungan Otak Desa Ampenan.
Nuril menjelaskan jika program membawa membawa 5 kilogram sampah per hari mulai diterapkan, maka dalam waktu lima bulan dengan mendapatkan emas seberat 3,5 gram, masyarakat bisa langsung memperoleh tabungan untuk berangkat ke Mekkah.
“Ini bisa memacu semangat mereka untuk menyelesaikan tanggung jawab, dari memungut sampah, akhirnya dua manfaat yang didapat, kota bersih dan masyarakat ke tanah suci,” pungkasnya.
