29 C
Mataram
Sabtu, 18 Januari 2025
BerandaBerita UtamaCegah Lahan Persawahan Semakin Menghilang, Masyarakat Diharap Mulai Diajari Tinggal di Rusun

Cegah Lahan Persawahan Semakin Menghilang, Masyarakat Diharap Mulai Diajari Tinggal di Rusun

Mataram (Inside Lombok) – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah meminta agar masyarakat mulai diajari untuk tinggal di rumah susun (rusun). Alasannya, agar Indonesia, terutama Provinsi NTB tidak kehilangan lahan persawahan.

“Kalau masih belum berani yang tiga lantai, coba dulu dua lantai. Uangnya ada untuk pembangunan, jangan khawatir. Asalkan, punya desain yang benar,” ungkap Fahri Hamzah di Kantor Gubernur NTB usai menjalani rakor soal kawasan permukiman, Jumat (17/1).

Pihaknya pun mengaku telah meminta agar Provinsi NTB menjadi proyek percontohan pembangunan perumahan. Tujuannya, agar Provinsi NTB dapat mengejar ketertinggalannya dari. Sebab, ini NTB merupakan daerah kaya. Kalau datanya benar, saya pasti keluarkan uang untuk dukung pembangunan rusun. Namun, kalau tidak benar, saya tidak akan keluarkan uang,” jelas Fahri.

Fahri menyarankan agar seluruh pihak mulai berpikir secara profesional, terutama dalam tata kelola pembangunan perumahan. Untuk mendukung rencana ini, Fahri akan membuka lomba proposal perencanaan perumahan. “Yang terbaik, dapat dicairkan segera dana pembangunannya. Analisis datanya harus diperkuat, jangan salah mengambil keputusan,” pesan Fahri.

- Advertisement -

Selain itu, Fahri menyebutkan, Indonesia tengah mengalami masalah pendataan yang tidak kunjung selesai dan membuat berbagai keputusan yang diambil oleh pemerintah tidak terlalu tepat. Dalam kesempatan itu, ia pun menyatakan bahwa Presiden Prabowo adalah satu-satunya politisi yang teruji cukup panjang. Sehingga, Fahri meyakini bahwa Prabowo dapat menyelesaikan persoalan pendataan yang begitu pelik tersebut.

Karena Indonesia telah mempunyai pemimpin yang teruji, Fahri mengajak masyarakat agar membantu pemimpinnya dengan benar. Karena Prabowo punya niat baik, sudah pasti teruji cukup lama.

“Prabowo ingin setop segala sumber kebocoran untuk mencegah sumber kebocoran uang. Rumah akan dibangun sebanyak 3 juta. Tidak usah khawatir soal uang. Uang banyak. Yang penting, rencananya benar dan studinya layak, uang pasti keluar,” tandas Fahri. (gil)

- Advertisement -

Berita Populer