29 C
Mataram
Sabtu, 18 Januari 2025
BerandaLombok BaratSelalu Jadi Keluhan Pedagang, Penanganan Sampah di Pasar Narmada Jalan di Tempat

Selalu Jadi Keluhan Pedagang, Penanganan Sampah di Pasar Narmada Jalan di Tempat

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi sampah yang seringkali lambat ditangani dan dibiarkan menumpuk di pasar Narmada sudah sering dikeluhkan para pedagang dan masyarakat, lantaran membuat tidak nyaman. Sayangnya, penanganan masalah itu seperti jalan di tempat.

Parahnya, akibat sampah yang menumpuk itu ada pedagang yang disebut terserang demam berdarah dengue (DBD), yang diduga diakibatkan oleh nyamuk di tumpukan sampah yang sudah berbelatung tersebut. Bahkan, belatung yang bersumber dari sampah itu juga sampai ke toko-toko pedagang.

Salah seorang pedagang, Hamdan mengatakan tumpukan sampah yang nyaris menggunung pada bagian jalan masuk menuju pasar, itu sebenarnya dekat dengan pembuangan sementara (TPS), namun kosong tidak terisi sampah. Warga disebutnya tidak bisa membuang sampah di TPS tersebut akibat terhalang dua kontainer sampah yang ditempatkan secara melintang menutup TPS. Akibatnya, sampah meluber hingga memenuhi setengah dari badan jalan selama kurang lebih hampir sebulan.

“Sekitar kurang lebih sebulanan ini, makanya (sampah, Red) sampai ke dalam pasar tempat jualan pedagang dan menutupi setengah dari badan jalan ke pasar. Kami sebagai pedagang dan warga sangat terganggu,” ungkap Hamdan, Kamis (16/01/2025). Padahal kata dia, dirinya dan para pedagang yang lain tetap ditarik biaya retribusi pasar sebesar Rp3 ribu per orang per hari. Disitu termasuk biaya sampah, yang dikenakan Rp1 ribu per orang per harinya.

- Advertisement -

Pihaknya pun mempertanyakan, kenapa sampah di pasar itu tidak ditangani dengan maksimal. Sementara mereka yang berjualan di sana sudah membayar biaya sampah. “Itu pertanyaan kami sebagai pedagang, dikemanakan itu (retribusi sampah, Red)?” herannya.

Lebih mirisnya lagi, Hamdan mengakui jika jualannya mulai sepi semenjak menumpuknya sampah di sana. Lantaran warga yang berbelanja malas mampir ke toko pedagang yang dekat area tersebut akibat bau tak sedap. “Sepi pengunjung kios kami,” lirihnya.

Sebelumnya, kata dia, pihak terkait tak kunjung mengangkut sampah itu karena alasan rusaknya armada pengangkut. Tetapi menurut dia, seharusnya itu bisa disiasati dengan menggunakan truk lain untuk mengangkut agar tidak terus menumpuk. Lebih-lebih lokasi TPS ini merupakan salah satu jalan masuk menuju pasar Narmada. Terlebih, ini bukan kali pertama sampah dibiarkan menumpuk di sana dan tidak diangkut.

“Petugas angkut sampah ini juga kurang patuh melaksanakan tugasnya, kalaupun diangkut terkadang tidak semuanya. Karena kadang sebagian sampah dibiarkan di TPS, tidak diangkut,” bebernya.

Sehingga pihaknya berharap agar Pemda lebih serius lagi dalam menangani sampah di pasar Narmada. “Ini agar warga yang belanja di pasar ini nyama, tidak seperti sekarang tutup hidung. Kami mau tidak ada sampah, apalagi menumpuk seperti ini. Dan petugas bertanggungjawab melaksanakan tugasnya,” tandas Hamdan.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Narmada, Sumasno menyampaikan bahwa, penanganan sampah pasar Narmada itu kewenangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Karena pembayaran pengangkutan dibayar oleh pihak Disperindag ke DLH. “Itu perindag bayarnya (pengangkutan) ke DLH,” jelasnya.

Terkait persoalan yang sudah sering kali dikeluhkan para pedagang ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan OPD terkait agar sampah tersebut segera ditangani. Sebab bagaimanapun pasar Narmada ini berada di jalur utama, yang juga termasuk wajah Lombok Barat dan jalan nasional. Sehingga memerlukan penanganan serius dari pemda. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer