Mataram (Inside Lombok) – Miracle Dancers Family berhasil meraih juara World of Dance Indonesia dalam kategori Junior Division untuk kedua kalinya dengan raihan skor tertinggi di seluruh Indonesia. Mereka menjadi satu-satunya tim di Indonesia yang back-to-back meraih juara.
Pendiri sekaligus pelatih Miracle Dancers Family, Muhammad Satria Tri Wibawa alias Riyo mengatakan, World of Dance adalah ajang tingkat dunia yang proses seleksinya terselenggara di masing-masing negara. Para pemenang World of Dance di masing-masing negara akan bertanding di Amerika Serikat untuk perlombaan tingkat dunia. “Tahun 2026, kami akan mewakili Indonesia untuk berangkat ke Amerika Serikat,” ungkap Riyo kepada Inside Lombok, (22/01).
Miracle Dancers Family mempersiapkan latihan untuk World of Dance selama tiga bulan penuh dengan intensitas latihan yang sangat tinggi. Sebab, mereka harus bersaing dengan dancer-dancer hebat dari seluruh Indonesia. Apabila para pesaing berlatih sejam, maka Riyo dan tim akan berlatih selama dua jam. “Kami ingin membuktikan, meski kami berasal dari jauh, kami dapat bersaing dari dengan daerah-daerah lain dan menjadi juara satu,” terang Riyo.
Para juri menilai bahwa Miracle Dancers Family memiliki energi dalam balutan kreativitas yang terkonsep. Para juri adalah juara tingkat dunia. Riyo merasa sebuah kehormatan bagi Miracle Dancers Family lantaran berhasil meraih juara.
Sebelum ke Amerika Serikat, Miracle Dancers Family akan ikut lomba tingkat internasional pada pertengahan tahun mendatang di Singapura. Perlombaan ini menjadi ajang pemanasan bagi mereka sebelum bertarung ke Amerika Serikat. “Kami akan tes diri dulu dengan harapan agar lebih siap berlomba di Amerika Serikat,” kata Riyo.
Di dalam Miracle Dancers, Riyo menekankan bahwa mental dan perilaku para dancer haruslah kuat dan baik. Hal itu bertujuan agar makin mudah jalan dalam meraih juara di setiap perlombaan yang diikuti. Saat ini, Miracle Dancers memiliki sekolah dance yang bernama Heroes Dance Academy yang diisi 120 siswa. Setelah mengikuti Heroes Dance Academy, para dancer akan diuji untuk masuk ke Miracle Dancer sebagai tim utama.
Untuk masuk ke dalam Heroes Dance Academy, peserta perlu membayar uang pendaftaran dalam jumlah tertentu. “Dalam sekolah itu, kami mempersiapkan regenerasi dancer yang akan berlaga di masa depan. Sehingga, lima hingga enam tahun ke depan, akan tetap ada dancers yang berasal dari Lombok,” jelas Riyo.
Terakhir, Riyo menargetkan agar Miracle Dancers Family berhasil menjadi juara dunia. Mereka berharap menjadi tim Lombok, Indonesia pertama yang meraih juara dunia. “Kami ingin pemerintah tidak hanya memperhatikan tari tradisional, melainkan juga dance modern. Terlebih, selama ini, pemerintah tidak pernah membantu kami. Oleh karena itu, kami harap pemerintah bersedia membantu kami saat akan berangkat ke Amerika Serikat pada tahun yang akan datang,” tandas Riyo. (gil)