25.1 C
Mataram
Jumat, 31 Januari 2025
BerandaDaerahJauh dari Pusat Pemerintahan, Pemeliharaan Ikon Lobar di Narmada Terabaikan?

Jauh dari Pusat Pemerintahan, Pemeliharaan Ikon Lobar di Narmada Terabaikan?

Lombok Barat (Inside Lombok) – Beberapa patung yang menjadi ikon khas Lombok Barat (Lobar) yang ada di wilayah Narmada disebut tak pernah mendapat pemeliharaan. Camat Narmada, Sumasno akui pemeliharaan itu harusnya menjadi tanggung jawab pemda melalui Dinas Perkim, sama halnya seperti taman.

“Selama ini desa tidak menganggarkan pemeliharaan, karena itu (patung, Red) di jalan negara tempatnya,” terang Sumasno saat dimintai tanggapan belum lama ini. Dia pun menyebut, kemungkinan tidak diperhatikannya ikon khas Lobar yang ada di wilayah Narmada lantaran lokasinya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan di Gerung.

Biaya pemeliharaan yang katanya telah dianggarkan oleh OPD terkait pun disebutnya tak pernah terealisasi. Bahkan, kondisi beberapa patung ikonik di Narmada sudah kehilangan cat, hingga berlumut. “Mereka sudah menganggarkan katanya, tapi tahu sendiri OPD itu kalau lokasinya jauh, tidak kelihatan. Bisa saja tidak diperhatikan,” sindirnya.

Selama ini pihak kecamatan dan desa diakui Sumasno sering dinilai menjadi pihak yang abai terhadap pemeliharaan berbagai ikon Lobar itu. Padahal, pihak kecamatan dan desa memang tidak memiliki anggaran untuk itu. “Kalau memang itu akan menjadi tanggungjawab kita, di mana ikon itu berada. Mari mungkin dana untuk kecamatan,” jelasnya.

- Advertisement -

Ia pun berharap berbagai ikon yang ada di Narmada bisa benar-benar terawat. Jangan sampai, kata Sumasno, Narmada yang menjadi lumbung suara terbesar di Lobar hanya dibutuhkan saat pemilihan umum saja. Namun, saat butuh perhatian justru dibiarkan terabaikan.

Sebelumnya, Anggota DPRD Lobar asal Narmada, Hendra Hariyanto mengharapkan ada pemeliharaan hingga perbaikan untuk beberapa ikon dan patung khas yang menjadi simbol Lobar tersebut. “Karena itu merupakan ikon dan simbol dari Lobar,” tegas politisi dari PKB ini.

Jika alasan pemda tidak melakukan pemeliharaan selama bertahun-tahun karena minimnya anggaran, itu dianggapnya sebagai sikap yang kurang perhatian. Lantaran jika memang kondisi ikon-ikon yang memprihatinkan ini dijadikan atensi, sudah pasti pemda akan mencari celah anggaran untuk pemeliharaannya.

“Pemda kan bisa saja mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan. Dan kami lihat tidak terlalu besar anggaran yang akan dikeluarkan,” ujarnya. Bagaimanapun, kata Hendra, pemeliharaan ikon-ikon yang ada itu sangat penting. Mengingat itu merupakan simbol daerah dan bahkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata jika bisa dikelola dengan baik. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer