Lombok Barat (Inside Lombok) – Seorang perempuan inisial IPD (34) ditangkap polisi lantaran diduga menjadi mucikari yang memfasilitasi prostitusi di salah satu homestay di Lombok Barat (Lobar). Ia dilaporkan mengambil keuntungan dari praktik pelacuran yang melibatkan seorang perempuan pekerja seks dan seorang pria yang telah melakukan transaksi.
Kapolresta Mataram, Kombespol Ariefaldi Warganegara mengatakan modus operandi dalam kasus ini, IPD menawarkan atau menjual perempuan pekerja seks kepada pria untuk berhubungan seksual. Setelah disepakati harga sebesar Rp500 ribu, terduga pelaku membawa korban ke sebuah homestay.
Sesampainya di lokasi, pria tersebut memberikan uang kepada terduga pelaku, yang kemudian mengajak korban ke kamar. Lewat transaksi tersebut, terduga pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 ribu. “Kasus ini terungkap setelah laporan masyarakat mengenai aktivitas prostitusi di homestay tersebut. Menindaklanjuti informasi tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil mendatangi tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ariefaldi.
Polisi kemudian mengamankan seorang pria yang diduga memakai jasa prostitusi itu, sementara IPD ditemukan duduk di depan kamar. Dari hasil interogasi, pria tersebut mengakui bahwa telah menyerahkan uang Rp500 ribu kepada IPD sebagai pembayaran untuk memperoleh jasa seksual dari korban.
IPD kemudian diamankan bersama barang bukti berupa uang yang digunakan dalam transaksi di Unit Reskrim Polsek Lingsar untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Polisi mengimbau agar masyarakat terus melaporkan segala bentuk praktik prostitusi guna menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindak pidana.
“Barang bukti yang berhasil diamankan adalah satu lembar sprei warna hitam bermotif daun dan uang tunai senilai Rp285 ribu. Pelaku diduga melanggar Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP,” tandas Ariefaldi. (gil)
