34.5 C
Mataram
Senin, 14 Oktober 2024
BerandaAdvetorialBRIDA NTB Jadi Pusat Belajar Berbagai Inovasi Daerah

BRIDA NTB Jadi Pusat Belajar Berbagai Inovasi Daerah

Mataram (Inside Lombok) – BRIDA NTB sebagai salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) sudah semakin berkembang. Masyarakat yang datang berkunjung ke BRIDA NTB dalam rangka melihat dan belajar tentang berbagai hasil penelitian, inovasi dan implementasi dari berbagai ilmu dan teknologi terus meningkat hingga mencapai lebih dari 12 ribu orang di akhir 2023 lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRIDA NTB, Lalu Suryadi mengatakan jumlah start up dan tenant yang menjadi cikal bakal IKM di NTB melalui mekanisme inkubasi bisnis terus meningkat. Dilihat dari banyaknya produk prototype yang dihasilkan hingga saat ini sudah mencapai 230-an lebih. Berbagai prototype ini nantinya akan dimasukkan dalam e-katalog setelah terlebih dahulu dilakukan test report untuk menjamin produk tersebut aman dan layak untuk digunakan oleh masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRIDA NTB, Lalu Suryadi. (Inside Lombok/Ist)

“Jika berbagai produk tersebut nantinya sudah masuk e-katalog maka masyarakat maupun lembaga terutama perangkat daerah dapat dengan mudah untuk melakukan akses jika ingin membeli produk tersebut, tapi bagi masyarakat yang tidak bisa akses ke e-katalog maka dapat melihat prototype yang ada di BRIDA untuk selanjutnya dapat dibantu berkomunikasi dengan produsen jika tertarik untuk membeli produk yang ada,” ujar Mantan Kepala Bidang Litbang Bappeda NTB tersebut.

Saat ini sudah ada berbagai macam produk IKM khususnya permesinan yang hadir di BRIDA NTB yang berlokasi di Jalan Raya Zamia, No.02 Desa Lelede, Banyumulek, Kediri. Mulai dari alat roasting kopi, pembersih batok kelapa, pencacah sampah plastik dan lainnya. Selain itu sudah ada juga lapak khusus yang disiapkan untuk konversi kendaraan yang menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik.

- Advertisement -
Salah satu bengkel di BRIDA NTB. (Inside Lombok/Ist)

Saat ini BRIDA NTB pun sudah banyak melahirkan produk teknologi pengolahan sampah, baik itu utk sampah organik maupun anorganik. Salah satunya adalah mesin pelet sampah organik yang bisa mengolah berbagai jenis sampah organik menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu. Selain itu ada juga teknologi Black Soldier Fly (BSF) yang dapat mengolah sampah organik menjadi kompos dan maggot yang bisa dijadikan pakan ikan maupun burung.

Sementara untuk sampah anorganik di BRIDA sudah tersedia mesin pirolisis yang dapat merubah sampah plastik menjadi BBM Dexlite di mana dari 1 ton sampah bisa menghasilkan 650 liter crude oil (minyak mentah) yang nantinya dari crude oil ini dimurnikan kembali menggunakan mesin destilasi sehingga menghasilkan BBM Dexlite. Selain menjadi BBM di BRIDA NTB juga terdapat tenant yang bernama Block Solution yang membuat rumah tahan gempa dari plastik yang juga berasal dari sampah.

Salah satu bengkel di BRIDA NTB. (Inside Lombok/Ist)

Tidak saja menghasilkan produk, BRIDA NTB juga mampu mencetak SDM yang berkualitas. Melalui program 1.000 cendekia, Pemprov NTB melalui BRIDA sudah melahirkan 7 ribu lulusan baik luar maupun dalam negeri. “Kita sudah mampu melahirkan anak-anak didik jadi sarjana itu 7 ribu-an. Itu dari tahun 2019 lalu,” katanya.

Dari 7 ribu lebih mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, sekitar 700 lainnya merupakan lulusan luar negeri. Pemberian beasiswa ini disebut mampu untuk mengatasi permasalah rendahnya indeks pembangunan manusia di NTB. Indeks pembangunan manusia NTB saat ini baru mencapai 72,37 lebih rendah dari IPM nasional yg sudah mencapai 74,39. “Ini kan berkontribusi mengatasi permasalahan rendahnya indeks pembangunan manusia di NTB. Dan persiapan Indonesia emas di tahun 2045,” katanya.

Wahana Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah di BRIDA NTB. (Inside Lombok/Ist)

Dikatakannya, IPM NTB masih rendah karena tingkat lulusan paling banyak tingkat SMP dan SMA. Salah satu langkah untuk mendorong peningkatan IPM NTB adalah dengan memfasilitasi siswa siswi tamatan SMA/SMK atau yang sederajat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Kan UKT sekarang mahal. Maka akan sangat sedikit yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini tidak ingin tambah anjlok,” katanya.

Dengan tingginya UKT saat ini, banyak beasiswa yang disiapkan untuk para calon mahasiswa. BRIDA NTB sendiri mengambil peran dengan memberikan training kepada para tutor TOEFL dan IELTS. “Kita mulai biayai dari persiapan. Kita lakukan TOT untuk tofel IELTS. Karena setelah kita latih nanti akan melatih 1.000 guru bahasa inggris yang ada di SMA/SMK,” katanya.

Dengan tersedianya guru yang sudah lulus TOEFL dan IELTS ini maka bisa langsung menerapkannya kepada peserta didik. Diharapkan, setelah lulus peserta didik bisa memiliki nilai yang memadai untuk pengajuan beasiswa. “Jadi bisa akses beasiswa kemana saja mereka mau. Peluang beasiswa ini sangat banyak,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer