25.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita Utama1.200 Kg Manggis dan Rambutan Lingsar Diekspor ke Dubai

1.200 Kg Manggis dan Rambutan Lingsar Diekspor ke Dubai

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sebanyak 1.200 kilogram (kg) manggis dan rambutan segar asal Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat diekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab. Ini merupakan kali kedua ekspor produk perkebunan tersebut dilakukan oleh PT. Bintang Agro Sentosa, yang gudang pengemasannya berlokasi di Dusun Manggong, Desa Batu Kumbung, Lingsar.

Sejauh ini, selain dipasarkan ke sejumlah kabupaten/kota di NTB, manggis hasil pertanian Lombok Barat juga dikirim ke beberapa negara oleh para eksportir dari NTB maupun luar daerah. Di mana sebelum dikirim, buah-buahan segar tersebut disortir dan dikemas dengan baik supaya saat tiba di negara tujuan, kualitasnya masih tetap terjaga dengan baik.

“Pengiriman ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat karena ada beberapa manggis yang tidak laku di masyarakat NTB. Itu yang kami carikan solusinya sehingga manggis yang kecil-kecil yang disebut seri ini kami bisa jual ke luar. Dan permintaan ini ke Dubai,” tutur Dedi Irawan selaku eksportir, Kamis (26/01/2023).

Sebagai perkenalan, kata dia, buah rambutan yang dikirim sebanyak 200 kg, kemudian untuk manggis berjumlah 1 ton yang dikirim menggunakan cargo pesawat. Sehingga pengemasannya telah disesuaikan.

- Advertisement -

Namun, untuk pengiriman ke Batam, Singapura dan Malaysia, dia mengaku masih menggunakan angkutan darat. Karena jarak tempuhnya yang dinilai masih lumayan dekat.

Dedi mengaku senang dengan adanya dukungan dan apresiasi dari Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi NTB, maupun Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Sementara Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan bahwa ini sebagai salah satu langkah yang telah dilakukan untuk bisa memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, terutama para petani buah-buahan segar tersebut.

“Dan tentu kegiatan yang kita lakukan ini menjadi motivasi bagi masyarakat, Pemerintah dan stakeholder lainnya terkait masalah hasil pertanian,” ujar Fauzan.

Karena dia menilai, hasil industri kecil yang selama ini hanya dijual di masyarakat sekitar. Namun jika sudah bisa dijual ke luar negeri, maka dampak yang dirasa akan lebih besar. “Artinya, jika di masyarakat uangnya hanya muter di tempat, tapi jika dijual ke luar maka akan ada uang baru yang masuk. Ini yang kita cari,” ungkap Bupati Lobar ini.

Sehingga dengan dijualnya barang tersebut ke luar negeri, maka nilai jualnya akan lebih mahal, tetapi eksportir dituntut untuk bisa tetap menjaga kualitas dari produk yang diekspor tersebut.

Untuk itu, Fauzan berterima kasih atas dukungan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB dan PT. Bintang Agro Santosa selaku eksportir.

Kepala Desa Batu Kumbung, H. Wirya Adi Saputra berharap dengan adanya eksportir dari wilayahnya, ini akan bisa membawa dampak besar bagi petani dan masyarakat, khususnya di Desa Batu Kumbung, Lingsar.

“Petani biasa menjual manggis kisaran Rp15 ribu per kilo, tapi dengan adanya ekspor ini petani bisa menjual 50 ribu lebih per kilo-nya,” tutur dia.

Terlebih, kata dia, luas lahan perkebunan yang ada di Desa Batu Kumbung saat ini kurang lebih mencapai 400 hektare lebih, yang rata-rata dimanfaatkan untuk budidaya manggis, rambutan dan durian. Sisa dari itu yang kemudian difungsikan untuk pertanian dan perkampungan penduduk dengan jumlah penduduk di Desa Batu Kumbung sebanyak 7.847 jiwa. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer