Mataram (Inside Lombok) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 132 lingkungan di kota itu sudah terlayani jaringan wi-fi gratis untuk memfasilitasi pelajar yang tidak memiliki akses internet, selama pemberlakuan sistem belajar dalam jaringan (daring).
“Sebanyak 132 lingkungan yang menjadi sasaran pemasangan wi-fi gratis untuk pelajar dan masyarakat itu merupakan lingkungan prioritas karena padat penduduk dan miskin,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Kamis.
Jumlah lingkungan se-Kota Mataram tercatat sebanyak 325 tersebar pada enam kecamatan. Namun setelah dievaluasi program wi-fi gratis, disepakati untuk lingkungan “pak kumis” (padat, kumuh dan miskin).
“Sementara, untuk lingkungan yang sudah tertata, seperti di kawasan perumahan, tidak menjadi sasaran program tersebut sebab rata-rata mereka sudah memiliki fasilitas internet secara mandiri,” katanya.
Menurutnya, program pemasangan wi-fi gratis di 132 lingkungan tersebut dikelola penuh oleh masing-masing lingkungan, termasuk untuk pengawasannya.
“Hal itu dimaksudkan agar pemasangan jaringan internet gratis itu bisa tepat sasaran, yakni untuk membantu anak-anak yang sedang belajar dengan daring, bukan untuk main game online,” katanya.
Swandiasa mengatakan, anggaran untuk wi-fi gratis tersebut telah dialokasikan selama tiga bulan, yakni mulai Oktober hingga Desember 2020, sebesar Rp198 juta.
Jumlah kebutuhan anggaran itu turun drastis dari usulan sekitar Rp750 juta, kalau dipasang menyeluruh ke 325 lingkungan, mulai September hingga Desember 2020.
“Untuk Tahun 2021, kami lihat lagi kebutuhan dan kebijakan pemerintah terhadap dunia pendidikan. Jika sekolah belum dibuka, kemungkinan program bisa lanjut, begitu juga sebaliknya,” katanya. (Ant)
