26.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita Utama38 Titik Rawan Anjal dan Gepeng Jadi Perhatian Pemkot Mataram

38 Titik Rawan Anjal dan Gepeng Jadi Perhatian Pemkot Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram mencatat ada 38 lokasi rawan anak jalanan gelandang dan pengemis (anjal gepeng) di Kota Mataram. Kepala Dinsos Kota Mataram, Sudirman mengatakan untuk menekan keberadaan anjal dan gepeng tersebut pihaknya akan memaksimalkan pengawasan oleh satgas.

Diterangkan, jumlah anggota satgas yang ada saat ini sebanyak 57 orang. Puluhan satgas ini akan ditempatkan di masing-masing lokasi yang dianggap menjadi titik rawan.

“Sebanyak 57 orang petugas dan dalam satu titik ada tiga orang yang bertugas,” ujar Sudirman, Senin (11/7) di Mataram. Beberapa titik yang telah ditandai pihaknya antara lain simpang lima Ampenan, simpang empat Karang Jangkong, taman dan beberapa lokasi di jalan protokol.

Di sisi lain, anjal dan gepeng yang berada di pasar tradisional diakuinya belum dilakukan pemantauan. “Semua satgas kita itu ada di beberapa titik dan kita itu buatkan jadwal yang nyambung selalu ada petugas di setiap waktu,” katanya.

- Advertisement -

Menurutnya, anjal dan gepeng di Kota Mataram sudah mengetahui adanya satgas yang melakukan pengawasan. Sehingga jika ada satgas, maka para anjal dan gepeng beroperasi secara sembunyi-sembunyi.

“Kalaupun tidak terpantau oleh petugas itu paling sesaat saja. Saling intip ini. Jadi kalau petugas lengah dia masuk,” ujar Sudirman.

Ia memastikan, satgas tetap memantau anjal dan gepeng yang beroperasi baik di jalan protokol maupun di ruang terbuka hijau. Karena keberadaan anjal dan gepeng di jalan disebut mengganggu pengendara dan membahayakan keselamatannya.

“Itu yang diperkuat pengawasannya. Sepanjangan jalan protokol itu kita siapkan,” tegasnya.

Anjal dan gepeng yang terjaring oleh satgas akan dibawa ke kantor dan dikembalikan ke keluarganya. Karena selain anjal dan gepeng, Satgas juga menjaring orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang mengganggu.

“Kalau ditangkap kita bawa ke kantor. Kemarin ada kita tangkap dia ODGJ yang sudah habis obatnya,” ucap Sudirman. Program penanganan anjal dan gepeng ini merupakan program lama. Dirinya sebagai kepala dinas yang baru mengaku hanya melanjutkan program sebelumnya.

“Kita evaluasi strategi. Mungkin ada yang perlu ditambah. Kita perkuat lagi seperti personilnya. Kemudian sarana dan prasarana,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer