27.5 C
Mataram
Minggu, 26 Mei 2024
BerandaBerita UtamaBanyak Bibit Atlet, Lobar Butuh Lapangan Atletik

Banyak Bibit Atlet, Lobar Butuh Lapangan Atletik

Lombok Barat (Inside Lombok) – Melihat besarnya potensi penjaringan atlet-atlet unggulan yang ada, Lombok Barat diakui membutuhkan fasilitas berupa lapangan atletik. Salah satunya terlihat dari murid-murid dari SDN 2 Perampuan, Kecamatan Labuapi yang belum lama ini sukses memborong empat medali emas dan satu medali perak dalam ajang Student Athletic Championship (SAC) tingkat Bali-Nusra. Namun terpaksa berlatih di sarana yang kurang memadai lantaran tidak ada fasilitas berupa lapangan atletik yang bisa dimanfaatkan.

“Lombok Barat sebenarnya sudah luar biasa dibanding daerah-daerah lain ya, karena satu-satunya daerah yang punya PPLPD itu Lombok Barat di NTB ini,” ungkap Mariyati, guru olahraga SDN 2 Perampuan saat ditemui, Jumat (07/10/2022).

Mariyati yang juga merupakan seorang atlet mengakui Lobar adalah salah satu daerah yang cukup maju dalam pengembangan olahraga. Namun fasilitas untuk menunjang pengembangan olahraga termasuk cabang atletik masih sangat minim.

Bahkan, atlet-atlet yang berpotensi di Lobar terpaksa harus pergi berlatih ke lapangan yang ada di Kota Mataram, seperti di lapangan Lawata dan GOR Turida. “Kami sebagai guru, sebagai pelatih berharap ada lapangan standar untuk cabor atletik ini. Jadi tidak perlu kita harus berlatih ke Mataram,” ungkapnya.

- Advertisement -

Selama ini, ia sering kali membawa muridnya untuk berlatih ke lapangan yang ada di Mataram yang memenuhi standar. Padahal, kata dia, Lobar memiliki wilayah yang begitu luas yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas penunjang olahraga.

“Harapan kami semoga ke depan Lombok Barat bisa membuat lapangan khusus untuk cabor atletik,” harap Mariyati. Karena kondisi ini, mau tidak mau pihak sekolah hanya bisa melatih muridnya untuk olahraga atletik di lapangan sepak bola yang ada di dekat sekolah mereka.

“Harapan kami sih khususnya di cabor atletik ya, dengan seringnya ada kejuaraan atau lomba bagus sekali. Bisa tiga bulan sekali mungkin, tidak perlu istilahnya harus ada hadiahnya yang mahal,” terangnya. Dengan banyaknya event, anak-anak yang memiliki potensi bisa memiliki motivasi untuk terus berlatih. Sehingga, pelatih pun bisa melihat peningkatan prestasi para atletnya.

“Olahraga atletik ini olahraga terukur memang, jadi benar-benar pembinaannya harus berkelanjutan. Latihan itu tidak boleh terputus, satu hari aja khusus untuk atlet yang sudah terlatih itu, malah bisa kembali ke nol kondisinya,” terangnya.

Hal ini yang disebutnya membedakan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia yang memiliki banyak atlet handal. Lantaran mereka rutin menggelar kejuaraan olahraga perminggunya. “Mereka tidak perlu dengan biaya-biaya yang banyak, dengan sering adanya perlombaan, dengan sendirinya nanti akan muncul atlet-atlet yang berkualitas,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer