Lombok Barat (Inside Lombok) – Beberapa hari terakhir para pedagang di pasar tradisional di Lombok Barat mengeluhkan kenaikan harga beberapa komoditas. Antara lain seperti cabai, tomat, hingga bawang.
“Cabai Rp95 ribu per kilogram (kg), yang cabai rawit. Kalau cabai merah besar Rp55 ribu,” kata Ruhetun, salah seorang pedagang di Pasar Gerung akhir pekan kemarin. Ia pun tak mengerti mengapa komoditas yang paling banyak dicari masyarakat mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Para pedagang menduga, kenaikan harga saat ini diakibatkan kurangnya hasil panen para petani. Sehingga mereka juga kesulitan untuk memperoleh cabai. “Kayaknya karena tidak ada yang panen, banyak yang gagal panen makanya mahal,” lanjut Ruhetun.
Begitu pun dengan harga tomat, yang awalnya berkisar Rp20 ribu per kg kini naik menjadi Rp 22 ribu per kg. “Yang beli tetap ada, tapi ya berkurang dari sebelumnya,” keluh dia.
Kondisi itu pun turut dikeluhkan oleh Siti Istiana, salah seorang penjual nasi yang setiap harinya harus tetap membeli beberapa komoditas itu meski harganya melonjak. “Semuanya mahal, ya mau bilang apa? Kita yang sebagai penjual nasi bingung,” ujarnya.
Siti dan pedagang nasi lainnya mengaku kebingungan, lantaran tak bisa menaikkan harga di tengah banyaknya lonjakan harga bahan pokok saat ini. Bahkan dirinya terpaksa membeli cabai rawit seharga Rp100 ribu per kg lantaran tetap membutuhkan.
“Harga (jual nasi) tidak bisa dinaikan, komplain semua. Terus mau dikurangi porsi juga komplain pembelinya. Padahal harga barang semua naik,” ketus dia.
Melihat kondisi itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan khalid berharap agar pasar murah yang digelar di beberapa lokasi jelang hari raya Iduladha ini bisa membantu meringankan beban masyarakat. Khususnya di tengah banyaknya bahan pokok dan komoditas yang mengalami lonjakan harga di pasar tradisional.
“Operasi pasar murah ini sebagai langkah dan upaya Pemkab Lobar dalam mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok jelang lebaran Iduadha,” ujar Fauzan saat meninjau pasar murah di taman Sandik, Rabu (06/07/2022).
Dirinya berharap, upaya mengendalikan laju kenaikan harga yang dilakukan TPID Lobar dapat menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok sehingga tidak melambung tinggi. Supaya masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau.
“Harapan kita semua agar dapat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dan stabil. Karenanya pemerintah daerah melalui TPID terus bergerak untuk menstabilkan harga sehingga dapat meringankan masyarakat,” tutupnya. (yud)