31.5 C
Mataram
Rabu, 15 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPemprov NTB Minta Kepastian Kuota Minyak Goreng

Pemprov NTB Minta Kepastian Kuota Minyak Goreng

Mataram (Inside Lombok) – Ketersedian minyak goreng masih banyak dikeluhkan masyarakat lantaran masih sulit didapatkan. Bahkan beberapa ritel kosong dan banyak antrian jika stok minyak goreng datang.

Menyikapi kondisi itu, Pemprov NTB berupaya stok minyak goreng di NTB terus tersedia dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, H. Fathurrahman mengatakan sesuai informasi yang diterima pihaknya, beberapa mitra distributor dan ritel mendapat stok yang lebih sedikit dari pada sebelumnya.

Bahkan ada yang menerima distribusi dengan pengurungan hingga 50 persen dari sebelum terjadinya penyeragaman harga Rp14 ribu. Hal ini disebut Fathurrahman terjadi bukan hanya di NTB, melainkan merata secara nasional.

“Tinggal bagaimana kita mengupayakan Kementerian Perdagangan itu penjelasan penugasan berkaitan dengan kuota, berapa NTB ini sebenarnya kuotanya,” ungkap Fathurrahman, Selasa (8/3).

- Advertisement -

Diakui, saat ini pihaknya belum mengetahui kuota minyak goreng yang terdistribusi secara utuh di NTB. Kendati demikian, dibutuhkan sekitar 1,7 juta – 2,2 juta liter per bulannya untuk memenuhi permintaan masyarakat.

“Itu antaran 50-60 ribu liter per hari, sementara kondisi ini tadi laporannya ada yang paling tinggi 5 kontainer untuk satu distributor. Kemudian ada 2-3 kontainer,” terangnya.

Di sisi lain, terinformasikan dari PT Star masuk minyak curah pada tahap pertama 1500 ton, tahap kedua bulan ini sebanyak 2800 ton. Minyak curah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri, khususnya yang bergerak di bidang kuliner dan berperan menyokong selama gelaran MotoGP berlangsung.

“Karena pasokannya tidak continue (berkelanjutan) itu datang 2-3 kontainer itu bisa habis dalam 1-2 hari, sehingga hari berikutnya tidak ada,” ujarnya. Hal ini ditekankannya membutuhkan pengetatan distribusi ke konsumen.

Hal yang perlu diperhatikan, menurut Fathurrahman, adalah jangan sampai ada kesempatan bagi oknum pengepul. Di mana untuk kebutuhan rumah tangga saja diproyeksikan bisa tercukupi dengan 2 liter minyak goreng per bulan. Sehingga distribusi diharapkan bisa lebih merata dengan menyebar pasokan minyak goreng yang ada ke beberapa agen.

“Intinya bagaimana strategi kita untuk kondisi ini, karena sudah berapa kali upaya kita lakukan agar kuota itu dapat ditentukan. Untuk mengamankan dari kuota itu. Jadi kalau kondisinya seperti ini harusnya bisa terapkan jadi sudah jelas penugasan itu,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer