32.5 C
Mataram
Senin, 13 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPengembangan Sektor Non Tambang Dongkrak Perekonomian Daerah

Pengembangan Sektor Non Tambang Dongkrak Perekonomian Daerah

Mataram (Inside Lombok) – Besarnya potensi sektor non tambang di NTB menjadi peluang besar mendorong perekonomian daerah. Salah satunya dengan penguatan daya saing IKM NTB. Apalagi dengan sektor non tambang pergerakannya sangat agresif. PDRB NTB dari sektor non tambang saat ini di kisaran Rp125 triliun lebih tinggi dari tahun 2019 berada di kisaran Rp115 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) NTB, Heru Saptaji mengatakan hal ini tercermin bagaimana NTB telah melewati kondisi sebelum Covid-19 pada 2019. Di mana PDRB Provinsi NTB berada di kisaran Rp132,5 triliun yang kini telah meningkat di kisaran Rp157 triliun. Hal tersebut merupakan suatu pertumbuhan yang sangat positif di tengah tantangan kompleksitas yang ada.

“Pertumbuhan ini tentunya tidak terlepas dari kontribusi pertanian dan pendukung pariwisata. Dengan besarnya potensi sektor pertanian, kami terus berupaya mendorong pengembangan secara end-to-end baik di sisi hulu maupun hilir,” ujar Heru Saptaji, Selasa (21/2).

Di sisi hulu, salah satu upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan adalah melalui penerapan budidaya pertanian organik. Sedangkan di sisi hilir, diversifikasi produk turunan untuk menjaga kestabilan harga komoditas pasca panen. Karena dengan dilakukannya proses pengolahan lebih lanjut maka dapat menjadikan komoditas memiliki daya tahan yang lebih lama dan nilai jual yang lebih bersaing.

- Advertisement -

“Selain mengendalikan inflasi pangan, bagi para UMKM pertanian maupun perikanan, kedua upaya tersebut juga dapat meningkatkan keuntungan terutama efisiensi biaya produksi serta nilai jual lebih tinggi terhadap produk turunan,” terangnya.

Heru menyebutkan, NTB harus selalu optimis karena dari sisi non tambang juga sangat baik. Nilai tambahnya diperoleh dari bagaimana barang mentah tidak terus diekspor. Namun ada yang diendapkan.

“Dari sisi hulu produktivitasnya juga ditingkatkan. Artinya ketika ada kendala harus hadir terobosan dan inovasi,” katanya.

Untuk itu Bank Indonesia akan selalu siap untuk bekerjasama dan bersinergi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkualitas. “Kami percaya NTB dapat menjadi provinsi yang mampu berkembang dan semakin baik memberikan kontribusinya untuk Indonesia,” imbuhnya.

Senada, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, menyatakan bahwa peningkatan dari sisi ekspor perlu dilakukan. Seperti halnya membina komunitas industri kecil agar mampu memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi. Dengan begitu, jumlah tenaga kerja di NTB akan meningkat.

“Industrialisasi ini adalah inovasi untuk menghadirkan kesejahteraan yang mampu mengubah bangsa dan negara, khususnya untuk NTB. Jangan sampai kita mengirim bahan mentah kemudian membeli bahan mentah yang telah diolah pihak lain dengan harga yang lebih mahal,” ujarnya.

Sementara itu, diharapkan program pengembangan peningkatan daya saing IKM di sektor pertanian dan perikanan in. Selain dapat mendorong pertumbuhan ekonomi NTB dan menjaga inflasi tetap terkendali juga dapat mengantarkan para peserta yang merupakan local champion delegasi dari setiap Kabupaten/Kota di NTB menjadi wirausaha dengan skala usaha. Kemudian meningkat dari skala mikro sampai dengan besar, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan amenitas pariwisata di NTB. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer