25.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPerkim Lobar Diminta “Lebih Rajin” Pantau Pohon Rawan Tumbang

Perkim Lobar Diminta “Lebih Rajin” Pantau Pohon Rawan Tumbang

Lombok Barat (Inside Lombok) –

Kalangan DPRD Lobar meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) agar lebih memperhatikan kondisi pohon yang rawan tumbang. Hal tersebut dibutuhkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan akibat tumbangkan pohon-pohon rawan tumbang tersebut.

“Kami berharap supaya dinas terkait bisa memperhatikan pohon-pohon yang berpotensi itu agar segera ditebang. Agar jangan sampai lagi ada korban karena kelalaian kita,” harap DPRD Lobar Dapil Gerung Lalu Irwan saat dikonfirmasi awal pekan ini.

Pihaknya meminta Perkim lebih rutin melakukan pengecekan dan perampingan pohon. Tidak hanya di Gerung, tetapi juga di wilayah lainnya yang rimbun pepohonan.

- Advertisement -

Sementara itu, Kadis Perkim Lobar, H. Lalu Winengan menyebut bahwa timnya telah rutin melakukan pengecekan sesuai saran legislatif tersebut. Namun, keterbatasan tenaga (SDM) diakui menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi. Sehingga pemeriksaan pohon yang dilakukan pihaknya belum merata.

“Semua titik kita atensi dan yang membahayakan kita tebang, tapi kan tidak bisa sekaligus. Karena Lombok Barat ini luas dan pohonnya banyak,” ujar Winengan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/11/2021).

Pihaknya pun menghindari penebangan pohon sembarangan, agar jangan sampai hal itu justru dapat menyebabkan bencana lain di kemudian hari. “Disamping ada laporan, kita juga tetap melakukan pemeriksaan dan penebangan. Karena tim saya itu ada 14 orang, dan itu harus dibagi,” bebernya.

Selain keterbatasan SDM, pihaknya juga mengaku kekurangan alat seperti crane. Karena penebangan juga berkaitan erat dengan kabel-kabel PLN yang ada di pinggir jalan.

“Pohon-pohon yang terkena sambungan listrik, itu kan perampingan atau penebangannya harus pakai crane. Dan crane kita punya cuma satu,” sebut pria berkepala plontos ini.

“Tidak ada yang kita tahu pohon mana yang berpotensi tumbang. Kadang kala yang kita anggap rapuh, ternyata itu yang batangnya lebih kuat dibanding yang lain,” bebernya.

Sehingga pihaknya mengaku perlu adanya kerjasama dengan berbagai lini. Mulai dari Kades, masyarakat dan pihak terkait lainnya yang dapat melapor bila menemukan adanya pohon yang terlihat akan tumbang.

“Tapi tidak bisa kita eksekusi langsung karena tidak bisa kita tebang semua dan wilayah Lobar ini kan juga luas” jelasnya lagi.

Ia mengaku bahwa kendala pihaknya ada pada SDM dan anggaran untuk pembelian alat. Dalam mengoptimalkan pemantauan dan perampingan pohon yang berpotensi tumbang di seluruh wilayah Lobar.

Di mana peralatan yang dimiliki Perkim, selain crane yang hanya satu. Alat lain seperti senso hanya ada lima unit. Sementara untuk penebangan pohon menggunakan gergaji mesin dinilainya memerlukan tenaga 15 hingga 20 orang. Namun tim yang dimilikinya untuk melakukan hal ini hanya 14 orang.

“Tapi karena memang kondisi keuangan daerah dan adanya refocusing” ujarnya. Pihaknya pun menyebut turut berbela sungkawa atas adanya korban yang meninggal tertimpa pohon tumbang, beberapa hari lalu. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer