25.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaPuluhan Guru di Loteng Dilatih Ujicoba Kurikulum Merdeka

Puluhan Guru di Loteng Dilatih Ujicoba Kurikulum Merdeka

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sekitar 28 orang guru SD/MI di wilayah Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menjalani pelatihan persiapan uji coba Kurikulum Merdeka yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2022/2023 ini.

Kurikulum Merdeka diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebagai jawaban atas krisis pembelajaran yang semakin bertambah akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pendidikan.

Narasumber pelatihan, Hj.Zulaiha usai pelatihan tersebut, Rabu (15/6/2022) mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk memfasilitasi para guru agar siap untuk menjalani uji coba Kurikulum Merdeka yang akan diberlakukan mulai bulan Juli 2022 mendatang.

“Ini untuk menggugah pemikiran teman-teman guru untuk menuju Kurikulum Merdeka. Kita memfasilitasi supaya siap untuk pelaksanaan uji coba Kurikulum Merdeka,” jelasnya.

- Advertisement -

Diterangkan, pelatihan ini adalah bentuk fasilitasi dari pemerintah daerah kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan juga Inovasi Untuk Anak Indonesia (INOVASI) agar sekolah lebih memahami uji coba Kurikulum Merdeka saat nantinya mulai diberlakukan.

Kurikulum Merdeka itu sendiri adalah menciptakan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah keunikannya masing-masing. Sedangkan guru-guru yang menjadi peserta pelatihan adalah guru sekolah kelas I-IV di tiga madrasah dan lima SD yang menjadi sasaran program Semua Anak CERDAS (cakap literasi dan numerasi) dasar.

Program SAC sendiri merupakan program kerjasama Pemda Loteng dengan INOVASI dan Universitas Mataram yang menitikberatkan pada pembelajaran yang sesuai dengan level dan kemampuan siswa. Pola Kurikulum Merdeka ini dinilai sama dengan program SAC yang selama ini sudah berlangsung di beberapa sekolah sasaran.

“Karena sekolah sasaran SAC ini diberi dukungan dan pendampingan untuk registrasi Kurikulum Merdeka. Tapi pemerintah mendorong semua sekolah di Loteng untuk registrasi Kurikulum Merdeka ini,” katanya.

Tercatat, saat ini sudah ada ratusan sekolah di Loteng sudah melakukan registrasi penerapan Kurikulum Merdeka. Namun demikian, belum dipastikan apakah kurikulum tersebut nantinya bisa diimplementasikan dengan maksimal oleh semua sekolah. Pasalnya, tidak semua sekolah difasilitasi pelatihan ujicoba Kurikulum Merdeka tersebut.

Sementara itu, beberapa jenis pelatihan yang diberikan kepada para guru diantaranya adalah pelatihan solusi lokal berbasis masalah lokal. Di mana, para guru diminta untuk mencari penyebab rendahnya literasi dan numerasi siswa di masing-masing sekolahnya serta mencari solusi berbasis lokal untuk mengatasi masalah tersebut.

Diketahui bahwa berdasarkan raport pendidikan tahun 2022, capaian literasi dan numerasi siswa di Loteng masih berada di zona kuning atau di bawah 50 persen. “Sehingga pelatihan yang diberikan di sini juga ada prinsip Kurikulum Merdeka, pola pikir berkembang dan ke empat itu kekuatan pikiran,” tandas Zulaiha.

Sementara itu, salah satu guru peserta pelatihan, Sri Naningsih mengatakan, pelatihan yang dijalani tersebut nyambung dengan SAC yang sudah dilakukan. Karena sama-sama menitikberatkan pada belajar yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa.

Sehingga dia optimis penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah tempat dia mengajar nantinya akan berjalan lancar dan semakin meningkatkan kemampuan belajar siswa. Terutama dalam literasi dan numerasinya.

“Karena di penerapan SAC ini kita diminta untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik terutama bagi siswa. Dengan media yang menarik dan anak-anak sebelum mulai belajar juga ada persiapan sehingga kita semangat belajar,” imbuh Sri.

Sejauh ini, ada peningkatan literasi dan numerasi siswa mencapai 90 persen. Di tiap kelas tidak ada lagi siswa yang tidak bisa membaca dan berhitung. Adapun pelatihan yang berlangsung hingga besok Kamis (16/6/2022) ini dilaksanakan secara serentak di empat tempat berbeda dengan melibatkan 20 SD dan 13 MI dengan total guru 150 orang. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer