31.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaPutar-Putar Arah Parabola Demi Nonton Piala Dunia

Putar-Putar Arah Parabola Demi Nonton Piala Dunia

Lombok Timur (Inside Lombok) – FIFA World Cup 2022 tengah berlangsung di Qatar. Demi menonton pertandingan sepakbola tersebut, berbagai cara dilakukan. Mulai dari memesan layanan streaming, hingga aksi memutar-mutar antena parabola yang masih sering dijumpai, antara lain di Lombok Timur (Lotim).

Pemakaian antena parabola untuk menangkap siaran jarak jauh memang masih banyak dilakukan masyarakat Lotim. Di momen Piala Dunia tahun ini pun, usaha mencari siaran langsung terasa menambah euforia, karena usaha memutar-mutar antena untuk mencari tayangan gratis di saluran luar negeri nyatanya membutuhkan usaha lebih.

Seperti yang dilakukan Hardiansyah, pemuda asal Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur (Lotim) yang berusaha keras menyesuaikan posisi antena jadul miliknya hingga berhasil menembus satelit luar negeri.

Hardiansyah menuturkan bahwa mencari channel televisi luar negeri yang menyiarkan Piala Dunia pada satelit luar karena keinginannya untuk menonton sepak bola akbar 4 tahunan tersebut secara gratis. Pasalnya ia tidak cukup uang untuk berlangganan melalui broadcast yang ada di dalam negeri.

- Advertisement -

“Mau berlangganan tidak ada uang, apalagi nonton bareng saja di channel dalam negeri tidak diperkenankan oleh pihak perusahaan media televisi di Indonesia,” ungkap Hardi kepada Inside Lombok, Selasa (22/11).

Hal tersebut membuat Hardi mencari cara agar dapat menonton sepak bola secara gratis dengan memutar arah antena parabolanya dari Satelit Indonesia yakni Telkom4 ke Satelit Thaicom 5 dan 6 maupun ka Satelit Apstar 6. Dari satelit Thaicom 5 dan 6 milik Negara Thailand itu sendiri dapat menikmati seluruh pertandingan sepak bola secara gratis.

“Ini bukan semacam membobol, tapi ini kita mencari satelit dari seluruh negara terdekat yang memiliki arah satelit tak jauh dari Telkom4 miliknya Indonesia,” ungkapnya.

Cara yang dilakukan Hardi tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan masyarakat dalam menikmati siaran olahraga, pasalnya di Indonesia menikmati siaran berkualitas seperti olahraga sepak bola tidak bisa dinikmati secara gratis terlebih pada daerah pedesaan.

“Semoga ke depan siaran sepak bola dapat kita nikmati secara gratis dan tidak ada lagi broadcast yang mengancam akan pidana pada saat nonton bareng,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer